100 Hari Agresi Militer israel, Dunia Masih Membisu
JAKARTA – Tepat pada Ahad, 14 Januari 2024 hari ke-100 pembantaian di Jalur Gaza, Palestina. Lebih dari 91.000 warga Palestina telah terbunuh, dilaporkan hilang, atau terluka sejak 7 Oktober 2023 akibat genosida Israel yang sedang berlangsung di Jalur Gaza. Diungkapkan oleh Euro-Med Human Rights Monitor dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu (13/01), mencatat bahwa jumlah tersebut termasuk mereka yang kini telah meninggal dan mengalami kecacatan jangka panjang. Menurut Laporan Otoritas Palestina di Gaza menyebut, per sabtu 13 Januari lalu, 23.843 orang telah gugur sebagai syuhada dan 60.317 orang mengalami luka-luka.
“Israel dengan sengaja menargetkan infrastruktur sipil untuk menimbulkan sebanyak mungkin korban jiwa, kerugian materi, dan kehancuran umum sebagai bentuk pembalasan dan hukuman kolektif”, ungkap Euro-Med Human Rights Monitor. Hal ini jelas bertentangan dengan hukum humaniter internasional, Konvensi Jenewa tahun 1949, dan merupakan kejahatan perang menurut Statuta Roma, yang mengatur Pengadilan Kriminal Internasional.
Dunia telah menyaksikan sendiri terhadap tindakan kejahatan perang yang dilakukan zionis Israel, namun tetap membisu untuk menghentikan kejahatan ini. Dilain sisi salah satu Jurnalis Gaza, Ismail al-Ghoul, dengan lugas mengungkapkan, “Kami ingin membuktikan bahwa suara Gaza tidak bisa dibungkam. Kami berdiri kokoh dengan segala kemampuan yang kami miliki, dan kami tidak takut dengan harga yang harus dibayar”. Sangat kontras dibalik masih membisunya dunia, namun para jurnalis tak lelah untuk bersuara mengabarkan kondisi Palestina yang semakin memburuk dan tragis akibat israel dengan sengaja agar masyarakat Palestina dilaparkan dan dilelahkan dengan kondisi .
“KNRP sebagai lembaga penyalur bantuan kemanusiaan untuk rakyat Palestina, akan terus mengirimkan bantuan emergency hingga Palestina meraih kemerdekaan dan pulih menjadi negara yang mandiri secara ekonomi”, tutur Azhar Suhaimi selaku Ketua Harian KNRP. Meski dunia masih membisu, kita tidak boleh kendor semangat dalam terus berkontribusi membantu saudara-saudara di Palestina. (mh/knrp)