Attack
Berita Palestina

70% Bangunan di Gaza Hancur. Butuh 21 Tahun Untuk Kembali Seperti Semula

Menurut analisis satelit terbaru oleh Pusat Sistem Informasi Geografis (SIG) Universitas Ibrani, hampir 70 persen bangunan di seluruh Gaza telah rata dengan tanah atau rusak parah, melampaui perkiraan PBB sebelumnya. Di Rafah, 89 persen bangunan telah rusak atau hancur. Angka tersebut mencapai 84 persen di utara dan 78 persen di Kota Gaza.

Penulis studi tersebut, Adi Ben-Nun, memperingatkan: “Penduduk Gaza tidak punya tempat untuk kembali. Dunia yang mereka kenal dan kehidupan sehari-hari mereka telah lenyap begitu saja.” Pemetaannya mengungkap kebijakan penghancuran total: rumah, gedung publik, sekolah, rumah sakit, dan lahan pertanian telah dihancurkan secara sistematis.

Metode penghancuran telah bergeser sejak fase awal genosida israel, yang mengandalkan pemboman udara. Fase baru ini menggunakan pembongkaran mekanis, yang seringkali dilakukan oleh kontraktor swasta di bawah perlindungan militer. Para kontraktor ini dilaporkan mendapatkan hingga 5.000 shekel ($1.500) per bangunan yang dihancurkan dan telah menekan para komandan untuk memperluas cakupan pembongkaran.

Di antara mereka yang terlibat adalah Rabi Avraham Zarbiv, seorang anggota cadangan yang bertugas sebagai operator buldoser D9. Zarbiv secara terbuka membanggakan perannya dalam penghancuran tersebut, dengan menyatakan: “Rafah sedang dibersihkan hari ini; tidak ada Rafah. Gaza Utara hampir seluruhnya rata dengan tanah. Khan Yunis adalah target berikutnya – kota itu juga akan dihancurkan.” Ia melanjutkan dengan mengatakan bahwa “Tuhan ingin tugas kita hanyalah membersihkan lahan.”

Studi Universitas Ibrani memperkirakan 160.000 bangunan tidak layak huni atau hancur, sekitar 70 persen dari infrastruktur Gaza. Angka baru ini melampaui perkiraan PBB bulan April, yang menyebutkan angkanya sedikit di atas 50 persen.

Pusat Satelit PBB lebih lanjut memperkirakan bahwa berat puing-puing yang dihasilkan oleh penghancuran ini telah mencapai 50 juta ton, sekitar 137 kilogram per meter persegi seluruh Jalur Gaza. Program Lingkungan PBB sebelumnya memperingatkan bahwa volume limbah konstruksi di Gaza setara dengan 14 kali lipat puing-puing yang dihasilkan oleh semua konflik bersenjata di seluruh dunia sejak 2008. Pembersihannya, menurut proyeksi mereka, akan memakan waktu setidaknya 21 tahun dan menelan biaya $1,2 miliar. (is/knrp)

Leave A Comment

Your Comment
All comments are held for moderation.