‘Sama Sekali Tidak Dapat Diterima’: Dunia Bereaksi atas Invasi israel ke Masjid Al-Aqsha
Menteri Keamanan Nasional sayap kanan israel Itamar Ben-Gvir menyerbu Masjid Al-Aqsha pada Kamis pagi, diikuti oleh sekelompok ekstremis Yahudi. Delegasi yang dipimpin Ben-Gvir dilindungi oleh pasukan keamanan besar israel.
Ini adalah ketiga kalinya politisi ekstremis israel itu menyerbu Al-Aqsha sejak ia bergabung dengan pemerintahan sayap kanan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada awal 2023.
AS, Inggris, dan Yordania, antara lain, telah menyatakan keterkejutan dan keprihatinan atas insiden tersebut.
Inggris menyatakan keprihatinannya setelah kunjungan provokatif para menteri israel ke Masjid Al-Aqsha di Yerusalem yang diduduki, menegaskan dukungannya terhadap status quo bersejarah di tempat suci tersebut.
“Kami juga prihatin dengan kunjungan provokatif dan bahasa yang menghasut yang digunakan oleh para menteri israel di Haram al-Sharif,” kata Konsulat Inggris di Yerusalem dalam sebuah tweet.
AS telah menyatakan keprihatinannya tentang kunjungan provokatif Ben-Gvir ke Masjid Al-Aqsha.
“Kami benar-benar prihatin dengan kunjungan hari ini ke Haram al-Sharif di Yerusalem,” kata Wakil Juru Bicara Utama Departemen Luar Negeri AS, Vedant Patel, kepada wartawan.
“Kami menggarisbawahi peran khusus Yordania di tempat-tempat suci Muslim di Yerusalem,” tambah Patel. “Setiap tindakan atau retorika sepihak yang menyimpang atau membahayakan status quo sama sekali tidak dapat diterima.” (is/knrp)