Kesaksian Anak-Anak Palestina Atas Siksaan Brutal israel di Penjara
Muhammad Nezzal, seorang anak Palestina yang dibebaskan sebagai bagian dari perjanjian pertukaran tahanan antara israel dan Hamas, mengatakan beberapa tahanan kehilangan kesadaran karena pemukulan oleh pasukan israel di penjara, Anadolu Agency melaporkan (29/11/2023).
Nezzal, yang ditangkap tiga bulan lalu di Kabatiye, berafiliasi dengan Jenin di Tepi Barat dan ditempatkan di bawah “penahanan administratif” selama enam bulan, berbicara kepada Anadolu setelah dibebaskan dalam kelompok keempat perjanjian tersebut.
Nezzal, yang pulang ke rumah dengan kondisi patah tulang di tubuhnya, mengatakan pasukan israel terus-menerus menggerebek sel dan memukuli tahanan.
Ia berkata, “Beberapa orang kehilangan kesadaran akibat pemukulan di penjara. Ada seorang tahanan; setelah kehilangan kesadaran karena pemukulan, mereka mengeluarkannya dari sel, dan saya pikir mungkin dia telah meninggal, tetapi kami tidak dapat mengetahui apa pun tentang dia. Pasukan pendudukan menyerang kami secara brutal. Mereka memukuli beberapa tahanan sampai mereka kehilangan kesadaran, dan yang lainnya menangis karena kejamnya penyiksaan.”
Nezzal, yang mengalami patah tulang di jarinya, memar di tangan dan berbagai bagian tubuhnya, mengatakan bulan terakhirnya di penjara terasa seperti 20 tahun.
Berdasarkan kesepakatan pertukaran tahanan yang mulai berlaku pada hari Jumat, 50 warga israel dibebaskan dengan imbalan 150 wanita dan anak-anak Palestina dibebaskan dari penjara israel.
Pembebasan tersebut dilakukan dalam empat gelombang selama empat hari masa jeda kemanusiaan, yang kemudian diperpanjang pada Senin malam selama dua hari tambahan. (is/knrp)