Zahra, Gadis Gaza dengan Boneka Pink
Di mana-mana, orang-orang tampaknya mengenakan pakaian pelindung berwarna putih yang sama. Mereka bukanlah petugas kesehatan yang melakukan imunisasi terhadap komunitasnya dari virus mematikan. Mereka adalah pengungsi Gaza yang mengenakan sisa pakaian pelindung untuk melindungi diri dari cuaca buruk.
Bukan kekejaman alam yang membuat warga Gaza rentan, tapi kekejaman manusia.
Di kamp pengungsi ini, ratusan ribu orang berkumpul, mendirikan tenda yang mereka beli sendiri dan tinggal di zona yang dianggap aman, yang sama sekali tidak aman. Empat bulan perang genosida yang dilakukan israel telah membunuh dan melukai hampir 5 persen total penduduk Gaza, dan pada kenyataannya, hal ini menyebabkan semua orang kehilangan tempat tinggal.
Mereka yang berjas putih berusaha untuk tetap aktif, membantu satu sama lain dan melindungi komunitas mereka dengan cara apa pun yang mereka bisa. Namun, ada kalanya mereka menyadari bahwa tidak banyak yang bisa mereka lakukan.
Dan tentunya ada Zahra yang artinya bunga. Dia telah melarikan diri dari rumahnya di Gaza utara. Seluruh lingkungannya hancur. Namun ia juga menyimpan boneka kesayangannya yang juga diberi nama Zahra. Seperti Zahra, dia memiliki wajah yang cantik, dia menyukai warna pink, dan dia memiliki mata yang penuh harapan.
Bahkan genosida tidak akan menghilangkan kepolosan Zahra.