Kegembiraan Ayah Palestina di Gaza Sambut Kelahiran Anak Pertama Setelah Penantian Selama 12 tahun
Seorang pria Palestina menyambut anak pertamanya setelah menunggu selama 12 tahun. Bayi tersebut lahir di kamp pengungsian di Jalur Gaza.
Istri Ahmed Naeem menjalani perawatan IVF di Mesir sebelum perang, dan kini pasangan tersebut menghadapi tugas untuk bertahan hidup dan menafkahi anak yang telah mereka perjuangkan dengan susah payah untuk dilahirkan ke dunia.
Ahmed dan keluarganya mengungsi dari Beit Hanoun di bagian utara Jalur Gaza dan sekarang tinggal di sebuah tenda di kota Rafah di selatan.
“Setelah upaya yang berlangsung selama 12 tahun, Tuhan menganugerahi saya dengan anak pertama saya di tengah penderitaan dan pengungsian, menjadikan kegembiraan tidak lengkap dan bercampur dengan rasa sakit dan kesedihan; karena ketidakmampuan saya memenuhi kebutuhannya, karena perang israel dan blokade yang diberlakukan di Jalur Gaza,” kata Ahmed.
Dengan berlinang air mata, dia menambahkan: “Saya tidak dapat melakukan apa pun untuk anak saya, dan saya hanya memiliki lima syikal (sekitar Rp 22.000) di saku saya, jadi bagaimana saya dapat membeli perlengkapan dan kebutuhan pokoknya?”
Naeem khawatir dengan kekerasan yang sedang berlangsung di Gaza. Serangan udara israel telah menewaskan ratusan warga Palestina dalam beberapa pekan terakhir, termasuk anak-anak.
Dia berharap dia dan keluarganya dapat kembali ke rumah mereka dan membangun kembali kehidupan mereka di Beit Hanoun. (is/knrp)