Sejak Februari israel Blokir 40% Bantuan ke Gaza, Serang Truk Bantuan dan Mengebom Warga Palestina Saat Antri Bantuan
Koordinator Kemanusiaan PBB di Palestina mengungkapkan bahwa israel mencegah 40 persen misi bantuan kemanusiaan memasuki Jalur Gaza selama bulan Februari. Jamie McGoldrick menekankan bahwa ada kebutuhan mendesak untuk meningkatkan bantuan kepada warga Palestina di Gaza untuk menghindari ancaman kelaparan yang sangat nyata, Al Jazeera melaporkan (7/3/2024).
Ketika pengungsi Palestina meninggalkan Rafah menuju Khan Yunis, Deir al-Balah dan Al-Mawasi karena takut akan serangan darat di kota paling selatan di Gaza, McGoldrick mencatat bahwa ada kekhawatiran besar mengenai invasi militer israel ke Rafah, karena tidak ada yang siap untuk itu.
Sementara itu, Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia, Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengatakan di X bahwa, “Anak-anak [Palestina] selamat dari pemboman tetapi mungkin tidak selamat dari kelaparan. Izinkan lebih banyak bantuan untuk #Gaza. Gencatan senjata.”
Pejabat senior tersebut melampirkan video pendek di postingannya yang menunjukkan bayi-bayi di inkubator di Rumah Sakit Kamal Adwan di Jalur Gaza utara. Jelas terlihat bahwa satu dari enam anak di bawah usia dua tahun di wilayah tersebut menderita kekurangan gizi akut.
Akibat perang dan pembatasan yang dilakukan israel, penduduk Gaza, khususnya di Kota Gaza dan Provinsi Utara, berada di ambang kelaparan. Terjadi kekurangan pasokan makanan, air, obat-obatan dan bahan bakar yang parah, dan sekitar dua juta warga Palestina terpaksa mengungsi di Jalur Gaza, yang telah dikepung dan diblokade oleh israel selama 17 tahun. (is/knrp)