Kasus Keracunan Makanan Dilaporkan Marak Terjadi di Gaza
Konsumsi makanan kaleng kadaluarsa di Jalur Gaza telah mengakibatkan beberapa kasus keracunan makanan, menurut Kantor Media Pemerintah di wilayah kantong tersebut (24/6/2024).
Dalam sebuah pernyataan, kantor tersebut mengatakan “orang-orang mengonsumsi makanan kaleng kadaluarsa, menyebabkan banyak keracunan,” lapor kantor berita Anadolu.
“Kelaparan dan penyakit meningkat di kalangan penduduk Gaza, khususnya menyerang anak-anak,” tambah pernyataan itu.
Kantor tersebut menuduh israel menerapkan kebijakan kelaparan sistematis dan mencegah warga Gaza menerima perawatan medis.
Disebutkan bahwa pasukan israel telah menargetkan kru kota yang berupaya memulihkan sumur air di wilayah tersebut, kata Anadolu.
Tentara israel juga secara langsung menargetkan tim pertahanan sipil, dengan sengaja melumpuhkan mereka, menurut pernyataan itu.
Karena perang dan pembatasan yang dilakukan israel, warga Palestina di Gaza, terutama di wilayah utara, menghadapi kekurangan makanan, air, dan obat-obatan yang parah, yang menyebabkan kematian karena kelaparan.
Setidaknya 40 warga Palestina tewas akibat kelaparan dan dehidrasi di Gaza, menurut sumber medis yang dikutip oleh kantor berita resmi Palestina, WAFA.
Menurut laporan dari Rumah Sakit Kamal Adwan di Gaza utara, sekitar 50 anak menderita kekurangan gizi akibat pemblokiran bantuan kemanusiaan oleh israel ke wilayah tersebut, kata badan tersebut.
Pada tanggal 12 Juni, Martin Griffiths, wakil sekretaris jenderal PBB untuk urusan kemanusiaan, memperkirakan bahwa setengah dari populasi Gaza “setengah dari populasi – lebih dari satu juta orang, diperkirakan akan menghadapi kematian dan kelaparan pada pertengahan Juli.”
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) baru-baru ini juga memperingatkan bahwa banyak warga Gaza menghadapi tingkat bencana kelaparan dan kondisi yang menyerupai kelaparan. (is/knrp)