Surat Kabar israel : 10.000 Tentara israel Tewas atau Terluka Sejak 7 Oktober 2023
Surat kabar israel Yedioth Ahronoth mengungkapkan pada hari ahad bahwa nama puluhan ribu tentara israel termasuk di antara mereka yang tewas dan terluka dalam perang yang sedang berlangsung di Gaza. Menurut laporan tersebut, “tidak kurang dari 10.000 tentara, yang terbunuh atau terluka selama berbulan-bulan pertempuran di Jalur Gaza, hilang dari IDF hari ini.”
Surat kabar tersebut juga mengungkapkan bahwa sekitar seribu tentara menjadi orang-orang yang terluka secara fisik dan mental,” sebagaimana dicatat oleh departemen rehabilitasi Kementerian Keamanan israel.
Terlepas dari angka-angka yang mengkhawatirkan ini, baik Knesset maupun pemerintah telah mendorong reformulasi dan pengesahan undang-undang untuk memperluas wajib militer, yang dilaporkan membuat tentara reguler berada dalam keadaan frustrasi dan ketidakpastian yang signifikan.
Yedioth Ahronoth mengutip ayah seorang tentara dari elit Brigade Nahal, yang saat ini terlibat dalam operasi yang sedang berlangsung di Rafah, Gaza selatan.
Ia mengungkapkan keprihatinannya mengenai kondisi yang dihadapi para tentara tersebut, dengan menyatakan, “Dalam sejarah perang israel, situasi seperti ini belum pernah terjadi, bahkan pada tahun 1948, di mana tentara berperang dalam kondisi yang tidak menguntungkan selama sepuluh bulan berturut-turut.”
Dalam perkembangan terkait, surat kabar tersebut juga melaporkan bahwa tentara pengamat perempuan yang ditempatkan di Dataran Tinggi Golan bagian utara secara tidak terduga diberitahu bahwa tugas mereka akan diperpanjang empat bulan tambahan, meskipun mereka dijadwalkan diberhentikan pada bulan September.
Menurut data resmi israel, yang tunduk pada sensor militer, lebih dari 690 perwira dan tentara Israel telah terbunuh sejak 7 Oktober. Namun, ada tuduhan internal bahwa pihak militer menyembunyikan jumlah sebenarnya dari kerugian yang mereka alami, yang diyakini jauh lebih besar.
Juli lalu, Channel 12 israel mengungkapkan bahwa 20.000 tentara pendudukan telah terluka di Gaza sejak 7 Oktober, dengan 8.298 orang diklasifikasikan sebagai penyandang cacat. Pada 12 Juli, kabinet israel menyetujui keputusan untuk memperpanjang wajib militer menjadi tiga tahun karena kekurangan personel.
Keputusan ini akan diajukan kepada pemerintah untuk disetujui dan kemudian dibawa ke Knesset (parlemen) untuk disahkan. (is/knrp)