israel Sulut Perang Agama Jika Aneksasi Masjid Al-Aqsha
“Keputusan pemerintah pendudukan untuk mendanai tur Zionis ke Masjid Al-Aqsa adalah eskalasi yang berbahaya dan bermain api, yang menyebabkan wilayah tersebut menuju perang agama yang menjadi tanggung jawab pendudukan dan pendukungnya,” kata gerakan ejuang kemerdekaan Palestina dalam sebuah pernyataan (28/8/2024).
Gerakan tersebut menyerukan warga Palestina untuk memobilisasi, menggalang, dan berdiri dalam solidaritas dalam membela rakyat dan kesucian kita, dalam menghadapi peningkatan segala bentuk penargetan sistematis dan implementasi agenda dan rencana Zionis atas kesucian, status, dan identitas Masjid Al-Aqsa yang diberkahi.”
Pernyataan ini juga menghimbau masyarakat di negara-negara Arab, dunia Islam, dan masyarakat bebas di dunia untuk memprotes kejahatan dan agresi israel terhadap rakyat Palestina, tanah air mereka, serta tempat-tempat suci umat Islam dan Kristen, dan untuk berdiri bersama rakyat kami untuk kebebasan, kemerdekaan, penentuan nasib sendiri, dan diakhirinya penjajahn,” menurut pernyataan tersebut.
Gerakan tersebut menekankan bahwa langkah pendanaan tur terbaru yang belum pernah terjadi sebelumnya di Masjid Al-Aqsa ini sejalan dengan langkah-langkah sebelumnya dan sesuai dengan agenda Zionis serta rencana untuk menodai dan Yudaisasi tempat suci tersebut.
Mereka menyatakan bahwa israel dan seluruh pendukungnya, yaitu pemerintah Amerika Serikat, “memikul tanggung jawab penuh” atas langkah berbahaya dan eskalasi ini.
“Upaya yang gencar dan dipercepat oleh pendudukan Zionis untuk mengubah status quo di Masjid Al-Aqsa yang diberkahi tidak akan berhasil menghapus atau mengaburkan fakta realitas dan sejarah—bahwa itu adalah anugerah Islam yang tidak menerima perpecahan. Itu adalah dan akan tetap murni Islam, dan kami tidak akan menerima kedaulatan atau legitimasi (pihak lain) atas bagian mana pun, tidak peduli biaya dan pengorbanannya,” bunyi pernyataan itu.
Hamas meminta Organisasi Kerjasama Islam untuk memikul tanggung jawabnya melindungi Masjid Al-Aqsa dan menuntut perwalian administratif tempat suci tersebut memenuhi tugasnya dan melawan pelanggaran yang dilakukan pemerintah pendudukan fasis.
Gerakan ini mengakhiri pernyataannya dengan menekankan bahwa tidak satu pun kejahatan israel, baik itu genosida di Gaza, serangan di Tepi Barat dan Yerusalem yang diduduki, atau eskalasi kekerasan yang dilakukan israel di Masjid Al-Aqsa akan mematahkan semangat rakyat Palestina atau menghalangi mereka untuk terus melakukan perlawanan teradap penjajahan israel sampai dikalahkan atau disingkirkan. (is/knrp)