Warga Gaza Hasilkan Bahan Bakar dari Sampah Plastik
Dengan israel yang memblokir masuknya hampir semua bahan bakar ke Gaza sebagai bagian dari kebijakan genosida di daerah kantong yang terkepung itu, beberapa warga Palestina di wilayah utara yang hancur itu telah beralih menggunakan sampah plastik untuk membuat bahan bakar mereka sendiri, Reuters melaporkan (12/9/2024).
“Kami berjalan jauh untuk mengumpulkan plastik dan membawanya dari gedung-gedung dan menara-menara yang runtuh. Terkadang saya takut pengintaian oleh pasukan penjajah israel dan saya takut puing-puing jatuh menimpa saya saat saya berjalan,” kata Mostafa Mosleh, 16 tahun, sambil memegang barang-barang yang telah diambilnya selama 13 jam putaran hariannya.
Kerabatnya, Mahmoud Mosleh, memilah barang-barang itu bersama pekerja lain, memotongnya menjadi bagian-bagian yang lebih kecil, lalu membakarnya dalam oven darurat yang dipasang di antara sisa-sisa bangunan.
“Saya punya ide, dan syukurlah, kami berhasil dengan bantuan Tuhan untuk mengubah plastik menjadi bensin dan bahan bakar,” kata warga Gaza berusia 35 tahun yang mengungsi itu. “Kami beralih ke pekerjaan ini karena kekurangan produk minyak bumi yang parah.”
Warga Palestina lainnya, seperti pengemudi berusia 53 tahun Farid Gomaa, menuju Beit Lahia di bagian utara Jalur Gaza untuk mendapatkan sebagian bahan bakar yang dihasilkan dari pembakaran plastik, sambil menghadapi serangan udara israel yang meluas.
“Kami datang ke sini di tengah bahaya dan kami menempuh perjalanan jauh untuk mendapatkan satu liter bahan bakar, yang lebih murah daripada di tempat lain,” katanya.
Proses pembakaran plastik penuh dengan tantangan, dan pembakaran merupakan risiko selain pemboman, tetapi setelah 11 bulan perang, warga Gaza yang melakukannya tabah. “Kami berjalan dengan perlindungan Tuhan,” kata Mahmoud. (is/knrp)