Musim Gugur Datang di Palestina, Hujan Deras dan Suhu Dingin Jadi Cobaan Berat Pengungsi Gaza
Dengan hujan lebat pertama musim ini di Gaza, UNRWA telah memperingatkan bahwa plastik dan kain tidak cukup untuk melindungi para pengungsi.
Dalam sebuah video yang dibagikan di X oleh badan bantuan PBB pada hari Minggu, hujan terlihat mengguyur tenda-tenda darurat di kamp yang penuh sesak (24/9/2024).
“Air mengalir melalui kamp yang penuh sesak dan membanjiri tenda-tenda darurat tempat tinggal keluarga-keluarga yang mengungsi secara paksa,” kata UNRWA. “Saat musim gugur dimulai, plastik dan kain tidak cukup untuk melindungi orang-orang dari hujan dan dingin.”
Juliette Touma, Direktur Komunikasi UNRWA, mengatakan kepada Reuters bahwa “Dengan turunnya hujan dan suhu, orang-orang cenderung jatuh sakit, terutama anak-anak yang paling rentan terhadap pilek dan flu.”
Ia juga dilaporkan menyarankan bahwa lebih banyak tempat berlindung dan perlengkapan diperlukan untuk membantu orang-orang menghadapi musim dingin yang akan datang.
Menurut Laporan Situasi terbaru UNRWA, mitra-mitra kemanusiaannya “tidak dapat mengimpor cukup bahan untuk memberikan perlindungan yang memadai dari angin, hujan, atau banjir.”
“Dengan kendala logistik dan persediaan yang menipis, hanya sedikit mitra yang memiliki barang-barang untuk mendukung rumah tangga dengan tempat berlindung darurat dan barang-barang penting lainnya,” tambah laporan itu.
Selain itu, UNRWA menekankan bahwa sampah terus menumpuk dan limbah ada di mana-mana. Badan tersebut dan mitranya berusaha untuk membuangnya, tetapi perang & pembatasan akses menimbulkan tantangan berat.
Menurut PBB, sedikitnya 1,9 juta orang (atau sembilan dari sepuluh orang) di seluruh Jalur Gaza mengungsi secara internal, termasuk orang-orang yang telah berulang kali mengungsi (beberapa, hingga sepuluh kali atau lebih). (is/knrp)