Rusia Ingatkan Perang Besar Akan Terjadi Jika Amerika Terus Bantu israel
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengecam kebijakan AS di Timur Tengah dengan mengatakan tindakannya memperburuk situasi di kawasan tersebut.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan pada hari Rabu bahwa perang israel di Gaza dan Lebanon berkembang menjadi “perang regional besar” dan mengkritik Amerika Serikat atas kebijakannya yang gagal di Timur Tengah.
Zakharova mengatakan pada konferensi pers di Moskow, bahwa kebijakan AS yang gagal adalah alasan di balik eskalasi saat ini, karena Washington menghalangi pekerjaan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa dengan memveto resolusi yang meminta israel untuk menghentikan perangnya di Gaza.
Juru bicara itu menambahkan bahwa pasokan senjata, amunisi, dan intelijen AS yang terus-menerus ke israel juga tidak membantu karena Washington harus menyadari sepenuhnya bahwa ini tidak akan mengarah pada penyelesaian, kantor berita Anadolu melaporkan (3/10/2024).
Juru bicara itu tetap mencatat bahwa PBB memiliki potensi untuk menghentikan konflik ini.
“Jika kita berbicara tentang potensi PBB, PBB memilikinya. Pertumpahan darah yang belum pernah terjadi sebelumnya yang telah berlangsung selama hampir setahun di zona konflik Arab-israel, yang meningkat menjadi perang regional besar, membutuhkan tanggapan yang terpadu dari masyarakat internasional. Di mana lagi kalau bukan di PBB reaksi ini harus dilakukan,” katanya menanggapi pertanyaan Anadolu.
Zakharova mengungkapkan bahwa ada konsensus luas mengenai perjuangan Palestina di Majelis Umum, yang mengisyaratkan AS dan israel selalu menghalangi segala upaya de-eskalasi.
“Kami telah berulang kali mencatat bahwa serangan Hamas pada 7 Oktober pantas dikutuk, tetapi setahun kemudian kami melihat bahwa itu telah menjadi kesempatan, secara harfiah dalih untuk hukuman kolektif tidak hanya terhadap warga Palestina di Gaza, di mana jutaan warga Palestina sedang dihukum, puluhan ribu di antaranya telah gugur, tetapi sekarang juga warga Lebanon, Suriah, Yaman,” kata juru bicara itu seperti dikutip Anadolu.
Zakharova mengungkapkan bahwa Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov bertemu dengan para duta besar negara-negara Arab pada hari sebelumnya dalam sebuah pertemuan mendesak yang mereka minta untuk menunjukkan bahwa para diplomat berbicara tentang situasi saat ini bukan karena panik atau takut, tetapi karena pemahaman dan analisis mereka tentang potensi konsekuensinya, menurut Anadolu.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia menambahkan bahwa banyak negara di kawasan tersebut termasuk Mesir dan Yordania didorong ke garis depan konflik. (is/knrp)