Israel Hancurkan Lebih Dari 1.500 Rumah Palestina di Tepi Barat Sepanjang Tahun 2024
Pasukan penjajah israel telah menghancurkan lebih dari 1.500 bangunan Palestina di Tepi Barat yang diduduki sejak awal tahun, yang mengakibatkan lebih dari 3.600 warga Palestina mengungsi dan berdampak pada hampir 164.000 orang lainnya, menurut PBB (2/12/2024).
Data dari Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) mengungkapkan bahwa antara 1 Januari dan 29 November, pasukan israel menghancurkan 1.528 bangunan, termasuk 700 rumah berpenghuni, 118 rumah tak berpenghuni, dan 398 fasilitas pertanian.
Pembongkaran tersebut terutama menargetkan komunitas Palestina yang rentan, menggusur 3.637 orang dan berdampak parah pada 163.769 orang lainnya. Daerah yang paling terkena dampak adalah Kamp Pengungsi Tulkarm di Tepi Barat yang diduduki utara di mana 171 bangunan dihancurkan, diikuti oleh Kamp Pengungsi Nur Shams yang mengalami 118 pembongkaran, Kamp Pengungsi Jenin, Jericho, dan bagian lain Tepi Barat.
Pemerintah israel membenarkan pembongkaran ini dengan mengklaim bahwa bangunan tersebut dibangun tanpa izin, meskipun mendapatkan izin tersebut hampir mustahil bagi warga Palestina di bawah kebijakan pembatasan penjajahan.
Kebijakan pembongkaran israel telah meningkat baru-baru ini di Tepi Barat dan Al-Quds yang diduduki. Kebijakan tersebut dimaksudkan untuk menggusur warga Palestina dan memperluas permukiman ilegal khusus Yahudi di tengah perang genosida yang sedang berlangsung terhadap warga Palestina di wilayah Palestina yang diduduki.
Hal ini terjadi meskipun ada pendapat penting dari Mahkamah Internasional (ICJ) pada tanggal 19 Juli, yang menyatakan penjajahan israel selama puluhan tahun atas tanah Palestina adalah melanggar hukum dan menyerukan evakuasi semua permukiman di Tepi Barat dan Al-Quds Timur. (is/knrp)