Ditetapkan Sebagai Kriminal Perang, Netanyahu Terisolir di Dunia Internasional
Pesawat Perdana Menteri israel Benjamin Netanyahu mengubah jalur penerbangannya untuk menghindari wilayah udara Kanada, menyusul kekhawatiran atas penegakan surat perintah penangkapan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC), saluran berita Kan milik israel melaporkan.
ICC mendakwa Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Galant pada November 2024 atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan yang dilakukan selama serangan israel selama 15 bulan di Gaza. Tak lama setelah surat perintah dikeluarkan, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengonfirmasi bahwa pemerintahnya akan mematuhinya.
Pada tanggal 2 Februari, surat kabar israel Maariv melaporkan bahwa penerbangan Netanyahu ke Washington mengambil rute yang tidak biasa untuk menghindari wilayah udara negara-negara yang menegakkan surat perintah penangkapan Pengadilan Kriminal Internasional.
“Pesawat Wing of Zion yang membawa Perdana Menteri melintasi Samudra Atlantik, dengan sengaja menghindari negara-negara Eropa yang menegakkan surat perintah penangkapan ICC yang dikeluarkan terhadap Netanyahu pada November 2024. Tujuan penerbangan itu disembunyikan dari radar,” kata Maariv.
Menurut surat kabar israel, “rute penerbangan umum ke AS dimulai dengan lepas landas ke arah barat di atas Laut Mediterania. Pesawat kemudian melanjutkan ke barat, sering kali melewati Yunani atau Turki, tergantung pada jalur yang dipilih.”
Kemudian, penerbangan melintasi negara-negara Eropa seperti Italia, Swiss, Prancis, atau Jerman sebelum menuju Samudra Atlantik. Kemudian memasuki wilayah udara Kanada, biasanya di atas Newfoundland dan Labrador, sebelum melanjutkan ke selatan menuju Amerika Serikat bagian timur laut dan mendarat di Washington.
Namun, “jalur penerbangan Wing of Zion menunjukkan bahwa pilot sengaja menavigasi di atas Yunani, lalu di atas Roma menuju Turin dan Lyon, sebelum melintasi Samudra Atlantik.” (is/knrp)