Berita Palestina

Autopsi Ungkap Medis Gaza Ditembak Sengaja oleh Pasukan israel

Hasil autopsi yang diperoleh The New York Times menunjukkan bahwa 14 tenaga medis Gaza yang tewas bulan lalu mengenakan seragam layanan darurat yang mudah dikenali dan menjadi sasaran tembak secara sengaja oleh pasukan israel. Pemeriksaan forensik ini dilakukan oleh Dr. Ahmad Dhair dari Kementerian Kesehatan Gaza dan ditinjau kembali oleh pakar forensik Norwegia, Dr. Torleiv Stray‑Pedersen, dilansir dari laman situs Middle East Monitor (17/4/2025).

Sebanyak 11 dari 14 korban mengalami luka tembak, dengan sebagian besar ditembak berulang kali, Enam korban terkena tembakan di dada atau punggung, empat orang di kepala, satu mengalami luka serpihan peluru, dan dua lainnya diyakini terkena ledakan

Beberapa jenazah memperlihatkan kondisi fisik yang parah, termasuk anggota tubuh yang hilang dan satu korban yang tubuhnya terbelah pada bagian panggul. Menurut rekaman audio dan video yang ditinjau oleh NYT, terdengar suara tembakan saat serangan berlangsung, meski sulit dipastikan apakah juga terjadi ledakan karena kondisi jenazah yang sudah membusuk.

Dr. Stray‑Pedersen menyatakan bahwa analisis forensik masih berlanjut untuk mengetahui apakah semua korban ditembak dengan cara yang serupa atau dalam kondisi berbeda-beda.

Pasukan israel awalnya mengklaim para medis “bergerak mencurigakan” tanpa menyalakan lampu, namun rekaman video kemudian menunjukkan ambulans yang jelas‑jelas berhenti dengan lampu sirene menyala sebelum diserang. Awalnya israel juga menuduh sembilan tenaga medis sebagai anggota pejuang kemerdekaan Palestina, kemudian merevisinya menjadi enam orang, dan berjanji akan mengumumkan hasil investigasi setelah lengkap.

Insiden ini mengikuti penemuan 15 pekerja emergency dan bantuan dari Palang Merah Palestina (PRCS), Dinas Darurat Sipil, dan PBB yang terkubur massal bersama kendaraan mereka di Gaza selatan pada Maret lalu. PBB dan Palang Merah menuduh pasukan israel membantai mereka saat hendak memberikan pertolongan setelah serangan udara, tuduhan yang kemudian diperkuat oleh rekaman video dari salah satu jenazah sehingga militer israel mengubah versi ceritanya. Satu-satunya saksi selamat, paramedis Munther Abed, menyatakan bahwa tentara menembaki ambulans yang jelas‑jelas bertanda relawan kemanusiaan, dan bukti video mengonfirmasi kesaksian tersebut. (mf/knrp)

Leave A Comment

Your Comment
All comments are held for moderation.