israel Tolak Usulan Gencatan Senjata Lima Tahun, Tetap Ingin Perang di Gaza
Tel Aviv telah menolak usulan gencatan senjata selama lima tahun di Gaza, yang mencakup pemulangan semua tahanan, demikian dilaporkan media israel (29/4/2025).
Surat kabar israel Yedioth Ahronoth, mengutip sumber politik senior yang tidak disebutkan namanya, melaporkan bahwa pemerintah israel tidak bersedia menyetujui gencatan senjata dengan pejuang kemerdekaan Palestina, yang akan memungkinkan kelompok itu mempersenjatai kembali dan membangun kembali kemampuannya untuk terus memerangi israel.
Sementara itu, surat kabar israel Maariv mengungkapkan bahwa kabinet keamanan akan mengadakan pertemuan ketiga minggu ini untuk membahas kemungkinan perluasan operasi militer di Gaza.
Dua hari lalu, faksi pejuang mengisyaratkan kesiapannya untuk merundingkan kesepakatan guna mengakhiri perang di Gaza, yang akan melibatkan pembebasan semua tahanan yang tersisa sekaligus dan gencatan senjata selama lima tahun.
Taher al-Nounou, penasihat media untuk faksi pejuang menyatakan bahwa gerakan tersebut terbuka untuk gencatan senjata jangka panjang tetapi tidak bersedia menyerahkan senjatanya.
Sumber yang dekat dengan pembicaraan tersebut mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa pejuang berupaya mendapatkan dukungan dari para mediator untuk proposalnya, yang mencakup gencatan senjata selama lima hingga tujuh tahun dengan imbalan penghentian perang, memfasilitasi rekonstruksi Gaza, dan terlibat dalam pertukaran tahanan antara kedua belah pihak.
Syarat-syarat israel untuk perjanjian komprehensif tersebut mencakup pengembalian semua tahanan dan pelucutan senjata faksi-faksi pejuang Palestina. Namun, pejuang telah menjelaskan bahwa pelucutan senjata adalah “garis merah” bagi gerakan tersebut. (is/knrp)