Israel Jadikan Warga Gaza Kelaparan Sebagai Metode Memenangkan Perang
Palestina memperingatkan, pada hari Selasa, bahwa Gaza tengah mengalami pemboman tanpa henti, ditambah dengan kekurangan kebutuhan pokok, dan menuduh Israel menggunakan kelaparan sebagai senjata perang terhadap warga sipil, demikian dilaporkan Anadolu Agency (29/4/2025).
“Tidak ada kekurangan bom yang jatuh di Gaza, tetapi ada kekurangan yang dipaksakan untuk hal lainnya; kelaparan sebagai senjata perang terhadap seluruh penduduk sipil yang masih dibombardir tanpa henti,” kata duta besar Palestina untuk PBB di New York, Riyad Mansour, pada pertemuan ke-9907 Dewan Keamanan PBB tentang “Situasi di Timur Tengah”, termasuk masalah Palestina.
Dalam sambutannya, Mansour mendesak masyarakat internasional untuk mengambil langkah konkret guna mengakhiri praktik Israel di Wilayah Penjajahan.
“Palestina menyerukan kepada semua negara untuk mengambil tindakan terhadap kolonisasi permukiman, aneksasi, dan pemindahan paksa, serta mengakhiri kehadiran Israel yang melanggar hukum di Wilayah Palestina yang Diduduki, sejalan dengan pendapat penasihat Mahkamah Internasional (ICJ).
“Kami menyerukan kepada mereka yang belum melakukannya untuk mengakui Negara Palestina tanpa penundaan lebih lanjut sebagai sinyal yang jelas bahwa mereka tidak akan menoleransi penghancurannya dan penghancuran solusi dua negara,” katanya.
Afrika Selatan kemarin menyampaikan kepada Mahkamah Internasional (ICJ) bahwa Israel menggunakan kelaparan sebagai senjata terhadap warga Palestina di wilayah penjajahan, yang melanggar kewajiban internasionalnya.
“Hukum internasional melarang Israel menggunakan kelaparan sebagai metode peperangan, termasuk di bawah pengepungan atau blokade, Israel tidak boleh secara kolektif menghukum penduduk Palestina yang dilindungi, yang ditahannya di bawah penjajahan yang melanggar hukum,” kata perwakilan Afrika Selatan Jaymion Hendricks pada hari kedua sidang dengar pendapat publik di Den Haag, Selasa (29/4/2025). (is/knrp)