Pertama Kalinya, Dewan Gereja Dunia Kutuk Penjajahan israel Atas Palestina
Dewan Gereja Dunia menyampaikan pernyataan soal penjajahan israel dan kondisi kemanusiaan di Gaza. Ada perubahan tajam dalam bersikap mereka.
Komite Sentral Dewan Gereja Dunia atau Central Committee of the World Council of Churches (WCC) mengeluarkan pernyataan soal penjajahan israel dan kondisi kemanusiaan di Gaza dalam sebuah dokumen usai pertemuan yang digelar pada 18-24 Juni di Johannesburg, Afrika Selatan.
Dalam pernyataannya, WCC menyinggung realitas apartheid di israel, serta menuntut diakhirinya penjajahan israel dan pencabutan blokade ilegal di Gaza. WCC juga menyerukan negara-negara dan gereja-gereja untuk memberlakukan konsekuensi atas pelanggaran hukum internasional, termasuk sanksi yang ditargetkan, divestasi, dan embargo senjata.
Berdasarkan laporan Mondoweiss, pernyataan tersebut menandai perubahan tajam dalam tanggapan WCC terhadap krisis yang telah dialami warga Palestina selama beberapa dekade.
Perubahan di WCC sebagian besar dipengaruhi Kairos Palestine (KP), gerakan Kristen nonkekerasan ekumenis terluas di Palestina, dan mitranya, Global Kairos for Justice, sebuah koalisi sekutu internasional. Mereka bersama dengan para pemimpin Kristen lainnya mengadvokasi WCC selama bertahun-tahun untuk mengeluarkan pengakuan yang jelas dan jujur tentang akar dan realitas penderitaan warga Palestina dan seruan untuk keadilan.
Dalam siaran pers Kairos Palestine dikatakan, “Langkah ini mengakui kenyataan yang telah dialami warga Palestina selama lebih dari tujuh dekade: penindasan sistematis, pemindahan paksa, segregasi, dan penyangkalan hak asasi manusia yang mendasar.”
Koordinator Umum Kairos Palestine, Rifat Kassis, menegaskan bahwa gereja harus berbicara dengan satu suara dalam menentang pendudukan, apartheid, dan genosida. “Apa pun yang kurang dari itu adalah keterlibatan, dan diam sekarang adalah pengkhianatan terhadap keadilan dan iman,” ujarnya.
Sebagai informasi, WCC bertemu dalam sesi pleno setiap tujuh tahun. Selama masa intervensi, Komite Sentral (CC) diberi wewenang untuk berbicara atas nama 352 gereja anggota, yang bersama-sama mewakili lebih dari setengah miliar umat Kristen di seluruh dunia. (is/knrp)