Netanyahu Umumkan Akan Kuasai Penuh Gaza, Ditentang Panglima IDF, Dikutuk Negara-Negara Barat
Kantor Perdana Menteri israel Benjamin Netanyahu mengumumkan pada hari Jumat bahwa kabinet keamanan telah menyetujui proposal untuk merebut kendali Kota Gaza, menggambarkannya sebagai tahap pertama dari rencana yang lebih luas untuk menguasai seluruh Jalur Gaza (9/8/2025).
Situs web berita Amerika Axios mengutip seorang pejabat senior israel yang mengatakan bahwa “pengepungan akan diberlakukan terhadap pejuang yang masih berada di Kota Gaza, dan pada saat yang sama, serangan darat akan dilancarkan di Kota Gaza.”
Pejabat yang sama mengatakan tujuannya adalah untuk “mengevakuasi semua warga sipil Palestina dari Kota Gaza ke kamp-kamp pusat dan wilayah lainnya pada 7 Oktober”.
Rencana tersebut, yang disetujui setelah lebih dari 10 jam musyawarah kabinet, menandai langkah paling konkret menuju pendudukan kembali militer penuh di Jalur Gaza.
Kantor Netanyahu mengklaim bahwa tentara israel sedang bersiap untuk memasuki Kota Gaza dan akan terus memberikan apa yang disebutnya “bantuan kemanusiaan” kepada warga sipil yang berada di luar zona pertempuran.
Namun, Kepala Staf IDF Letnan Jenderal Eyal Zamir, menyatakan penentangan tegasnya terhadap usulan PM israel Benjamin Netanyahu.
“Nyawa para sandera akan terancam jika kita melanjutkan rencana pendudukan Gaza. Tak ada jaminan bahwa kita tidak akan menyakiti mereka. Pasukan kita sudah usang, peralatan militer perlu perawatan, dan ada kekhawatiran kemanusiaan,” ujar Zamir.
Ia menjelaskan, pendudukan penuh di Jalur Gaza juga akan memakan waktu 1-2 tahun untuk tuntas. Fase awal dimulai dengan pertempuran intensif yang kemungkinan berlangsung selama lima bulan.
Mengutip The Telegraph, rencana ini telah memicu kecaman internasional. Dewan Keamanan PBB melakukan pertemuan darurat pada Sabtu (9/8) untuk membahas rencana israel mengambil alih Gaza.
Perdana Menteri Inggris Keir Starmer juga telah mengatakan bahwa rencana tersebut hanya akan menimbulkan lebih banyak pertumpahan darah.
Sementara Jerman telah menegaskan bakal menghentikan penjualan senjata ke israel hingga pemberitahuan lebih lanjut. Penghentian disebut menjadi respons terhadap rencana israel untuk mengambilalih wilayah Gaza. (is/knrp)