Untitled panorama 3 (1)
Info KNRP

“Pemuda untuk Al-Aqsha”: Semangat yang Tak Pernah Padam di Sarasehan KNRP

Jakarta, 13/08/25 — Komite Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP) kembali menegaskan komitmennya dalam menguatkan gerakan solidaritas untuk Palestina melalui gelaran Sarasehan: Another Beginning di Taman Spathodea, Jakarta Selatan. Acara yang berlangsung hangat dan penuh inspirasi ini dihadiri oleh 35 mahasiswa aktivis kampus serta pegiat lingkungan, menjadi titik awal rangkaian aktivitas relawan untuk periode mendatang.

Sarasehan dibuka dengan sambutan penuh semangat, dilanjutkan dengan dua sesi talkshow utama yang menggugah kesadaran dan menginspirasi langkah nyata.

Img 0839

Sesi 1: “Palestina Bukan Tren, tapi Nafas Panjang Perjuangan”
 Sesi pertama dibawakan oleh Kang Rio yang menekankan bahwa advokasi untuk Palestina bukanlah fenomena sesaat, melainkan bagian dari identitas dan perjalanan hidup setiap individu. Ia mengajak peserta untuk menjadikan peran dalam membela Palestina sebagai bagian dari diri mereka, tanpa harus meninggalkan profesi atau minat yang sudah dijalani.

“Jadi diri sendiri. Profesi kamu apa, hobi kamu apa, dari situ kamu bergerak untuk Palestina. Sekecil apapun, tetaplah menjadi dirimu yang menyuarakan Palestina,” ujar Kang Rio, menegaskan bahwa kontribusi sekecil apapun akan selalu berarti jika dilakukan dengan konsistensi.

Whatsapp image 2025 08 15 at 14.28.46

Sesi 2: “Seputar Syabaab Palestina”
 Dilanjutkan oleh Ustadz Syarief, sesi kedua membawa peserta memahami realitas pemuda Palestina yang tak hanya berjuang secara fisik, tetapi juga menjadikan perjuangan mereka sebagai cerminan nilai-nilai Al-Qur’an dan Sunnah. “Gaza adalah sirah nabawiyah yang hidup, Qur’an dan Hadits yang hidup,” tuturnya. Ia menekankan bahwa pelajaran dari Gaza adalah pelajaran universal untuk seluruh umat Islam, bukan hanya untuk rakyat Gaza.

Ustadz Syarief memaparkan ciri khas Syabaab (pemuda) Gaza yang menjadi inspirasi:

  • Mutqin dalam Bekerja
     Profesional dalam setiap bidang, mereka memegang prinsip bahwa urusan dunia harus dikerjakan seakan hidup selamanya dengan hasil terbaik, sementara urusan akhirat dijalankan seakan mati esok hari.
  • Hubbul ‘Ilm wa ad-Dirasah
     Kecintaan pada ilmu begitu luar biasa. Pendidikan minimal setingkat S2, bahkan gelar doktor menjadi hal biasa. Meski dijajah, semangat belajar mereka tetap membara, sering kali melanjutkan studi ke luar negeri dengan niat kembali membangun tanah airnya.
  • Sibaqul Qur’an
     Budaya berlomba dalam menghafal Al-Qur’an sangat kuat. Target tertinggi adalah Shofwatul Huffadz, dengan tradisi tasmi’ 30 juz sekali duduk. Pendidikan Qur’ani bahkan dimulai sejak dalam kandungan, di mana orang tua membacakan 1 juz per hari hingga khatam 9 kali selama masa kehamilan.
  • Birrul Walidain
    Keridhaan orang tua menjadi prioritas utama, menjadi landasan keberkahan dalam perjuangan mereka.

Acara ini menjadi refleksi bahwa perjuangan untuk Palestina tidak hanya diwujudkan melalui aksi lapangan, tetapi juga melalui pembentukan karakter, penguatan ilmu, dan konsistensi dalam memegang nilai-nilai luhur. KNRP berharap Sarasehan: Another Beginning akan melahirkan generasi relawan muda yang tidak hanya lantang bersuara, tetapi juga siap terjun mengambil peran nyata. Ke depan, program Satu Arah akan hadir sebagai wadah kolaborasi pemuda Gen Z untuk berkarya, bersuara, dan bergerak demi Palestina. Karena satu arah, arahnya untuk Al-Aqsha.(rs)

Leave A Comment

Your Comment
All comments are held for moderation.