Akibat Perang, Persentase Defisit Fiskal israel pada Tahun 2025 Bertambah
Palestina – Surat kabar penjajah israel Globes pada Senin (18/8/2025) memperkirakan, bahwa defisit fiskal yang direncanakan penjajah israel pada tahun 2025 persentasenya menjadi 5,2 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB), dibandingkan dengan perkiraan sebelumnya yang hanya 4,9 persen, seperti yang dilansit oleh laman situs aa.com.tr.
Surat kabar tersebut menghubungkan pengeluaran militer dalam agresinya yang sedang berlangsung ke Jalur Gaza sejak 22 bulan lalu dan serangan ke Iran pada 13 Juni yang berlangsung selama 12 hari.
Surat kabar tersebut melaporkan, bahwa kabinet akan melakukan pertemuan pada Selasa (19/8/2025), untuk mengambil keputusan terkait pembukaan anggaran negara untuk tahun berjalan dan penambahan batas pengeluaran.
Surat kabar ini menambahkan bahwa dua kementerian yaitu keuangan dan pertahanan pada awalnya sepakat untuk menambah lebih dari 28 miliar shekel (8,28 juta dolar) untuk anggaran tahun 2025, namun pada akhirnya kementerian pertahanan akan menerima kenaikan sebesar 31 milyar shekel.
Menurut surat kabar tersebut, kementerian keuangan mengatakan bahwa penambahan anggaran militer penjajah israel seharusnya cukup untuk melanjutkan operasi intensifnya hingga ahir 2025. Hal tersebut juga mencakup skenario penjajahan Jalur Gaza.
Surat kabar tersebut menjelaskan, total pagu pengeluaran akan bertambah menjadi sekitar 650 milyar shekel (192,2 milyar dolar).
Mei lalu, Badan Penyiaran penjajah israel mengungkapkan terjadi perselisihan antara Menteri Keuangan penjajah israel Bezalel Smotrich dengan Direktur Jenderal Kementerian Pertahanan penjajah israel, terkait saling tuduh mengenai pengelolaan keuangan penjajah israel. Perselisihan terjadi setelah Smotrich melampaui batas pengeluaran sebesar 15 milyar shekel (sekitar 4,1 juta dolar) akibat agresi penjajah israel ke Jalur Gaza.
Sejak dimulainya genosida Jalur Gaza, otoritas penjajah israel menghadapi permasalahan-permasalahan internal, akibat bertambahnya pengeluaran militer dengan mengorbankan sektor lain.
Dengan bantuan AS, penjajah israel sejak 7 Oktober 2023 melakukan genosida di Jalur Gaza, yang menyebabkan 62.004 orang Palestian meninggal dunia dan 156.230 orang Palestina lainnya luka-luka, yang menyoritas korbannya adalah anak-anak dan perempuan. Selain itu kekejian itu, juga menyebabkan lebih dari 9 ribu orang hilang serta ratusan ribu orang mengungsi dan kelaparan yang merenggut nyawa 263 orang Palestina, yang di antaranya 112 anak-anak. (wm/knrp)