Pesepakbola Palestina Mohammad al-Satri Gugur Saat Menunggu Bantuan di Gaza
Pesepak bola Palestina Mohammad al-Satri, penyerang Al-Nuseirat Services Club, gugur di tangan pasukan penjajah israel pada hari Selasa saat menunggu bantuan kemanusiaan di daerah Al-Shakoush, barat laut Rafah, di Jalur Gaza selatan (24/9/2025).
Saksi mata melaporkan bahwa al-Satri termasuk di antara ratusan warga Palestina yang mengungsi yang berkumpul di daerah tersebut dengan harapan mendapatkan tepung dan kebutuhan pokok lainnya ketika pasukan israel melepaskan tembakan. Ia terkena peluru tajam dan meninggal dunia tak lama kemudian karena luka-lukanya.
Kematian Al-Satri menyoroti semakin besarnya dampak perang israel di Gaza terhadap olahraga Palestina.
Bulan lalu, mantan bintang tim nasional dan Services Club, Suleiman Al-Obeid, yang dikenal luas sebagai “Pele Palestina”, gugur dalam serangan udara israel yang menargetkan sekelompok warga sipil yang sedang menunggu bantuan di Gaza selatan.
Kedua atlet tersebut telah menjadi simbol sepak bola Palestina, mewakili klub-klub lokal maupun tim nasional.
Presiden Asosiasi Sepak Bola Palestina, Jibril Rajoub, bulan lalu memperingatkan bahwa olahraga Palestina menghadapi “bencana yang belum pernah terjadi sebelumnya”. Ia mencatat bahwa lebih dari 774 atlet dan ofisial olahraga telah gugur sejak 7 Oktober 2023, ketika israel melancarkan serangan berkelanjutan di Gaza.
Menurut Rajoub, di antara korban gugur terdapat 355 pemain sepak bola, 277 anggota federasi olahraga, 142 Pramuka Palestina, dan 119 lainnya yang masih hilang.
Dalam konferensi pers di kota Al-Bireh, Tepi Barat, Rajoub menuduh israel sengaja menargetkan atlet dan institusi olahraga Palestina sebagai bagian dari kampanye pemusnahan di Gaza.
Ia mendesak FIFA untuk mengambil “keputusan segera terhadap Asosiasi Sepak Bola israel”, dan menekankan bahwa komunitas internasional tidak dapat tinggal diam sementara olahraga Palestina dihancurkan secara sistematis. (is/knrp)