Pemukim Ilegal yahudi Serbu Kota-Kota dan Desa-Desa di Tepi Barat

Serangan ilegal pemukim Yahudi israel terhadap kota-kota dan desa-desa Palestina di Tepi Barat yang diduduki telah meningkat tajam dalam beberapa pekan terakhir, menurut laporan saksi mata, kelompok hak asasi manusia, dan data Perserikatan Bangsa-Bangsa (9/11).

Rekaman yang tersebar luas di media sosial menunjukkan sekelompok pemukim bersenjata memasuki komunitas Tepi Barat, menembaki penduduk, dan merusak rumah, kendaraan, serta properti pertanian.

Dalam beberapa kasus yang terdokumentasi, tentara israel hadir selama serangan dan tidak melakukan intervensi untuk menghentikannya. Dalam beberapa kasus, tentara terlihat mengawal para pemukim, Al-Jazeera melaporkan.

Jurnalis lokal dan aktivis lapangan melaporkan pembakaran rumah dan kendaraan, penyerbuan desa-desa, dan serangan berulang terhadap petani dan penggembala. Banyak insiden terjadi selama musim panen zaitun, yang berlangsung dari Oktober hingga November dan seringkali menjadi periode meningkatnya ketegangan di daerah pedesaan.

Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (OCHA) menyatakan bahwa 264 serangan pemukim tercatat di Tepi Barat pada bulan Oktober, total bulanan tertinggi sejak PBB mulai mendokumentasikan kekerasan pemukim secara sistematis pada tahun 2006.

Pemantau Hak Asasi Manusia Euro-Mediterania melaporkan 13 warga Palestina telah gugur dalam serangan pemukim sejak awal 2025, dan 37 sejak 7 Oktober 2023. Organisasi tersebut mendokumentasikan 324 serangan yang dilakukan oleh pemukim antara awal Oktober dan 8 November, dengan rata-rata delapan serangan per hari. (is/knrp)