Harvard Bangun Pusat Arsip israel Seakan-Akan Tahu Bahwa israel Tak Akan Bertahan
Selama lebih dari setengah abad, Universitas Harvard diam-diam telah mengumpulkan salah satu arsip terbesar kehidupan israel dan Yahudi di dunia, sebuah koleksi yang begitu luas sehingga beberapa arsiparis israel mengakui bahwa koleksi tersebut melampaui apa yang ada di israel sendiri.
Detailnya terungkap minggu ini dalam sebuah investigasi panjang oleh surat kabar israel, Haaretz (15/11).
Proyek ini dilaporkan dimulai pada tahun 1960-an di bawah kepemimpinan Dr. Charles Berlin, kurator Divisi Judaica Harvard.
Menurut laporan tersebut, apa yang awalnya merupakan akuisisi perpustakaan rutin berkembang menjadi sistem yang luas yang mengumpulkan hampir semua hal yang diproduksi di israel: jutaan foto, laporan pemerintah, selebaran politik, buletin sinagoge, arsip kibbutz, rekaman audio, program festival, dan bahkan “surat sampah” yang dibuang.
Sebagian besar dilaporkan dikumpulkan melalui pustakawan, arsiparis, dan relawan israel yang memasok materi-materi Harvard yang jika tidak, tidak akan pernah terlestarikan.
Menurut laporan Haaretz, Berlin pernah menjelaskan logikanya secara langsung ketika ditanya mengapa Harvard mengumpulkan materi minor atau informal, alih-alih hanya dokumen akademis atau resmi. Jawabannya yang dilaporkan menjadi kutipan yang menentukan dari arsip tersebut: “Apakah Anda sepenuhnya yakin bahwa Anda (di israel) akan bertahan?”
Investigasi menunjukkan bahwa reaksi israel beragam. Beberapa institusi menolak untuk bekerja sama, menyebut proyek tersebut sebagai mosi diam-diam tidak percaya terhadap masa depan israel. Yang lain menerima pendanaan dan dukungan digitalisasi Harvard, dengan mengatakan bahwa materi-materi tersebut akan hilang tanpanya.
Saat ini, sebagian besar arsip telah didigitalkan dan dapat diakses oleh para peneliti Harvard, sementara akses ke materi fisik tetap dikontrol ketat oleh universitas. (is/knrp)
