Anak-anak di Gaza Tidak Hanya Terluka Tapi Mereka Telah Kehilangan Segalanya
Juru bicara UNICEF, James Elder, mengatakan anak-anak di Jalur Gaza yang terkepung tiba di rumah sakit dengan tulang patah dan pecahan peluru menembus tubuh mereka dan mereka hidup tanpa makanan atau air selama berhari-hari.
“Saya pergi ke rumah sakit di sini dan ketika mortir atau bom menghantam sebuah bangunan tempat tinggal, anak-anak di gedung itu mereka tidak hanya menderita satu cedera. Ada patah tulang, ada pecahan peluru, ada luka di mata, ada luka bakar yang sangat parah. Saya rasa saya belum pernah melihat serangan terhadap anak-anak sebesar ini sebelumnya,” tambahnya.
“Mereka benar-benar kehilangan segalanya.”
Dia memperingatkan bahwa rumah sakit di Gaza telah menjadi zona perang dan medan perang,dan menekankan bahwa ini adalah kondisi yang sangat sulit untuk memberikan bantuan di Gaza, dan situasinya sekarang suram dan mematikan.
Dia menekankan bahwa intensitas pemboman menghambat penyediaan bantuan kemanusiaan di Gaza, dan terdapat kekurangan air bersih serta makanan dan menambahkan bahwa jika kehancuran di Gaza terus berlanjut, polarisasi di seluruh dunia akan meningkat.
Sejak 7 Oktober, israel, yang didukung oleh Amerika Serikat dan Eropa telah melancarkan perang dahsyat di Jalur Gaza. Menyebabkan kehancuran besar-besaran dan puluhan ribu korban sipil, kebanyakan dari mereka adalah anak-anak, selain bencana kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya, menurut kepada sumber resmi Palestina dan PBB. (is/knrp)