Berita Palestina

Anggota Kongres AS Kecam Penangkapan Aktivis Solidaritas Gaza

Empat belas anggota Kongres AS menuntut pembebasan segera aktivis mahasiswa Universitas Columbia Mahmoud Khalil, dengan menyebut penangkapannya sebagai serangan langsung terhadap kebebasan berbicara.

“Kami merasa ngeri dengan penculikan ilegal baru-baru ini dan penahanan tanpa batas waktu terhadap Mahmoud Khalil, seorang penduduk tetap resmi AS, oleh agen Departemen Keamanan Dalam Negeri (DHS), dan kami dengan tegas menuntut pembebasannya segera dari tahanan DHS,” tulis anggota parlemen di DPR dalam surat yang ditujukan kepada Menteri DHS Kristi Noem.

Pada Sabtu malam, dua agen DHS berpakaian preman memasuki asrama mahasiswa universitas di New York City dan menahan Khalil tanpa menunjukkan surat perintah atau dakwaan resmi.

Khalil, lulusan Universitas Columbia baru-baru ini, adalah penduduk tetap yang sah dan menikah dengan warga negara AS yang sedang hamil delapan bulan. Ia menjabat sebagai negosiator utama selama Perkemahan Solidaritas Gaza April lalu.

Surat tersebut menunjukkan bahwa agen Imigrasi dan Penegakan Bea Cukai (ICE) yang menangkapnya pertama kali mengklaim bahwa Departemen Luar Negeri telah mencabut visa pelajarnya. Setelah pengacara Khalil memberi tahu agen selama penangkapan bahwa ia adalah penduduk tetap, agen tersebut mengatakan kartu hijaunya sedang dicabut. Agen tersebut juga mengancam akan menangkap istrinya.

Khalil tidak diizinkan menemui penasihat hukumnya atau istrinya dan hingga pagi hari tanggal 10 Maret, “keberadaannya tidak diketahui.”

https://twitter.com/Columbia_psc/status/1898956712486277244?ref_src=twsrc%5Etfw%7Ctwcamp%5Etweetembed%7Ctwterm%5E1898956712486277244%7Ctwgr%5Edc70373e6f7c804270ff5be41b10a7be37c15832%7Ctwcon%5Es1_c10&ref_url=https%3A%2F%2Fwww.palestinechronicle.com%2Fassault-on-free-speech-us-lawmakers-demand-mahmoud-khalils-release%2F

“Berdasarkan fakta-fakta ini, hak konstitusional Khalil telah dilanggar,” tegas para anggota parlemen, seraya menambahkan bahwa ia telah “ditolak akses yang berarti” ke penasihat hukum dan kunjungan apa pun dari keluarganya.

“Ini sama sekali tidak dapat diterima dan ilegal. Akses mereka kepadanya harus segera dipulihkan,” tegas surat itu.

Presiden Donald Trump menggambarkan Khalil sebagai mahasiswa asing radikal pro-Hamas, dan membela penahanannya, menyebutnya sebagai penangkapan pertama dari banyak penangkapan yang akan datang. “Kami tahu ada lebih banyak mahasiswa di Columbia dan Universitas lain di seluruh Negara yang terlibat dalam aktivitas pro-teroris, anti-Semit, anti-Amerika, dan Pemerintahan Trump tidak akan menoleransinya,” katanya. (is/knrp)

Leave A Comment

Your Comment
All comments are held for moderation.