Berita Palestina

Bank Dunia, PBB, dan Uni Eropa Butuh Rp 851 Triliun Untuk Bangun Kembali Gaza

Laporan gabungan oleh Bank Dunia, PBB, dan Uni Eropa memperkirakan bahwa pembangunan kembali Jalur Gaza akan membutuhkan $53,2 miliar, setara Rp 851 triliun, selama dekade berikutnya, yang menyoroti dampak ekonomi yang parah akibat perang genosida israel di daerah kantong Palestina tersebut, kantor berita Anadolu melaporkan (19/2/2025).

Berjudul Penilaian Cepat dan Kebutuhan Sementara Gaza dan Tepi Barat (IRDNA), laporan tersebut merinci kerusakan yang meluas di hampir semua sektor ekonomi Palestina, bersama dengan kebutuhan mendesak untuk pemulihan dan rekonstruksi.

“Kerusakan pada bangunan fisik saja diperkirakan sekitar $30 miliar,” kata laporan tersebut, seraya menambahkan bahwa perumahan sejauh ini merupakan sektor yang paling terpukul, mencakup 53% dari total kerusakan, diikuti oleh perdagangan dan industri sebesar 20%.

Laporan tersebut juga mencatat bahwa kerugian ekonomi akibat berkurangnya produktivitas, hilangnya pendapatan, dan biaya operasional diperkirakan mencapai $19 miliar, dengan kesehatan, pendidikan, dan perdagangan menanggung dampak terbesar.

Menurut laporan tersebut, hampir semua aktivitas ekonomi di Gaza telah berhenti, menyebabkan harga melonjak lebih dari 300% dalam satu tahun, dengan harga pangan saja melonjak hingga 450%.

Ekonomi Gaza diperkirakan akan berkontraksi sebesar 83% pada tahun 2024, mengurangi kontribusinya terhadap ekonomi Palestina menjadi hanya 3%, meskipun menjadi rumah bagi 40% populasi, katanya, seraya menambahkan bahwa Tepi Barat juga menghadapi kesulitan ekonomi, dengan proyeksi kontraksi sebesar 16% tahun ini. (is/knrp)

Leave A Comment

Your Comment
All comments are held for moderation.