Blokade Gaza Tidak Menghalangi Petani Palestina Membudidayakan Buah Naga
Gaza – Musim panen buah naga telah tiba di Jalur Gaza, seperti yang dilansir oleh laman situs middleeastmonitor.com. Salah satu warga Palestina yang menikmati proses panen ini bernama Aed Abu Ramadan. Aed memeriksa tanaman buah naganya setiap hari. Aed membudidayakan dan melihat buah tersebut tumbuh subur, meskipun kesulitan-kesulitan dihadapi oleh para petani di kawasan terblokade tersebut.
Kebun bibit milik Aed dibombardir oleh pasukan penjajah israel dan tempat penjualan bibit penjajah israel menolak menjual bibit mereka untuk membantu bisnisnya ini. Sementara itu, blokade yang diterapkan terhadap Jalur Gaza membuatnya tidak bisa mengeksport buah tersebut ke pasar-pasar regional.
“Keberhasilan pembudidayaan buah naga mewakili kesulitan-kesulitan yang telah dialami sebelumnya dan menegaskan kemampuan petani Palestina untuk mengatasi rintangan-rintangan yang ada, meskipun dihadapkan dengan halangan-halangan yang dibuat oleh penjajah israel, serta adanya upaya dari penjajah israel, untuk mencegah kami berkembang dan berhubungan dengan para petani di dunia,” kata Aed.
Aed menjelaskan, buah naga membutuhkan waktu 3 tahun untuk berbuah, namun manfaatnya bagi kesehatan sangat banyak. Hal tersebut dikarenakan aktioksidan yang terkandung di dalamnya dapat menolong penderita kanker. Sementara itu, vitamin C yang tinggi dari buah naga, dapat membantu meningkatkan kekebalan tubuh. Aed melindungi tanamannya dengan jaring untuk menghilangkan ancaman serangga yang dapat merusaknya. Kondisi ini memaksa aed melakukan penyerbukan secara manual, sehingga tanaman tetap dapat berbuah dan panen.