Darurat Penanganan Korban Agresi israel di Gaza
Kementerian Kesehatan Palestina menyatakan keprihatinan mendalam atas berlanjutnya eskalasi israel di Gaza dan serangan langsung terhadap fasilitas medis dan warga sipil tak berdosa.
Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada hari Senin (09/10/2023), Kementerian mengatakan bahwa rencana darurat telah diterapkan sehingga semua fasilitas kesehatan berfungsi untuk menanggapi mereka yang terluka akibat agresi israel.
Menurut pernyataan tersebut, mengutip data dari Pusat Informasi Kesehatan Palestina (PHIC), “ada 687 orang tewas, termasuk 140 anak-anak, dan 105 wanita, sedangkan 3.726 orang luka-luka, 10% yang terluka adalah anak-anak.”
Sejak awal eskalasi berlangsung, serangan udara israel telah melakukan pembantaian terhadap 13 keluarga. Sebagian besar anggota keluarga masih berada di bawah reruntuhan, menurut sumber Palestine Chronicle di Gaza.
“Sebelum tanggal 7 Oktober, Gaza menderita kekurangan obat-obatan penting, peralatan medis sekali pakai, dan bahan bakar akibat blokade Israel,” kata Kementerian tersebut, seraya menambahkan bahwa agresi Israel semakin memperburuk situasi ini.
“Masih ada kekurangan listrik untuk menjalankan sistem layanan kesehatan. Hal ini mengancam kehidupan semua orang yang sakit dan terluka.”
Menurut pernyataan itu, “tujuh rumah sakit dan pusat kesehatan menjadi sasaran, dan sebagian besar rumah sakit tersebut mengalami kerusakan langsung.”
Rumah Sakit Beit Hanoun, yang merupakan satu-satunya di kota itu, tidak dapat digunakan karena adanya penargetan berulang kali di sekitar rumah sakit, yang menyebabkan penghentian layanannya.
Selain itu, pendudukan israel dengan sengaja menargetkan ambulans, karena pendudukan menargetkan 11 ambulans dan salah satu kendaraan layanan kesehatan dihancurkan, dan membuat kendaraan tersebut tidak dapat digunakan.
Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza meminta komunitas internasional untuk mendukung kebutuhan darurat akan obat-obatan penting, produk medis sekali pakai, bahan bakar, dan generator berkapasitas tinggi, dalam menghadapi kekurangan listrik dan kekurangan medis saat ini. (is/knrp)