Dewan Keamanan PBB Hasilkan Resolusi Gencatan Senjata. Rusia Pertanyakan Status israel
Adopsi resolusi yang mendukung gencatan senjata di Jalur Gaza oleh Dewan Keamanan PBB disambut baik oleh berbagai negara serta Uni Eropa, dan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mendesak para pihak untuk memanfaatkan kesempatan ini.
Resolusi tersebut, yang dirancang oleh Amerika Serikat, mendapat 14 suara setuju dari 15 anggota Dewan Keamanan pada hari Senin (10/6/2024) dan Rusia abstain.
Guterres berkata di X: “Saya menyambut inisiatif perdamaian yang baru-baru ini digariskan oleh Joe Biden dan mendesak semua orang untuk memanfaatkan kesempatan ini dan menghormati kewajiban mereka berdasarkan hukum humaniter internasional.”
Resolusi tersebut menyatakan bahwa israel telah menerima usulan Biden dan menyerukan gerakan Perlawanan Palestina, Hamas, untuk melakukan hal yang sama dan menerapkannya.
Hamas menanggapi dengan cepat dan mengatakan pihaknya menyambut baik resolusi tersebut dan penekanannya pada gencatan senjata permanen di Gaza.
Sementara itu, Duta Besar dan Wakil Tetap Rusia Vassily Nebenzia mengatakan negaranya abstain karena beberapa kekhawatiran yang belum terselesaikan.
“Sejak awal eskalasi militer, kami secara konsisten dan tanpa henti mengadvokasi pentingnya gencatan senjata permanen, termasuk untuk membebaskan para sandera dan memperbaiki situasi kemanusiaan di Jalur Gaza,” kata Nebenzia, menurut UN News .
Rusia memiliki banyak sekali pertanyaan mengenai rancangan resolusi versi Amerika ini karena tidak ada kejelasan mengenai status dan posisi israel. Pembantaian yang berlangsung selama 9 bulan dan keputusan Mahkamah Internasional (ICC) tentang israel sebagai penjahat perang, tidak termaktub dalam resolusi ini.
Rusia mengatakan bahwa parameter dari kesepakatan ini tidak jelas dan Dewan tidak boleh menandatanganinya. (is/knrp)