Dukungan Internasional Meluas. Perancis Matikan Lampu Sebagai Solidaritas Gaza, Slovenia Akui Negara Palestina
Beberapa kota di Prancis telah mematikan lampu di gedung balai kota mereka pada Rabu malam untuk menghormati warga Palestina yang terbunuh di Jalur Gaza, Anadolu Agency melaporkan (30/5/2024).
Walikota Marseille, Benoit Payan, meluncurkan kampanye tersebut sebagai tanggapan atas serangan israel baru-baru ini terhadap kota Rafah di Jalur Gaza selatan.
“Kengerian dari serangan mematikan di Rafah membuat kami memberontak dan menyentuh kemanusiaan kami yang terdalam,” kata Payan di X, mengumumkan gerakan simbolis untuk memperingati para korban dan mendesak kota-kota lain untuk bergabung.
Walikota Nantes, Lyon dan Bordeaux juga berpartisipasi dalam inisiatif ini, dengan mematikan lampu di balai kota masing-masing untuk mengenang mereka yang tewas di Gaza akibat serangan israel, menurut media lokal.
Di saat yang sama pemerintah Slovenia pada hari Kamis menyetujui keputusan untuk mengakui negara Palestina yang merdeka, kata Perdana Menteri Robert Golob, mengikuti jejak Spanyol, Irlandia dan Norwegia baru-baru ini, menurut laporan Reuters. Golob menyampaikan pengumumannya pada konferensi pers di Ljubljana (30/5/2024).
Parlemen negara anggota Uni Eropa juga harus menyetujui keputusan pemerintah tersebut dalam beberapa hari mendatang. Langkah ini merupakan bagian dari upaya yang lebih luas oleh negara-negara untuk mengoordinasikan tekanan terhadap israel agar mengakhiri serangan militernya terhadap warga Palestina di Gaza.
“Ini adalah pesan perdamaian,” tambahnya. Bendera Palestina dikibarkan di samping bendera Slovenia dan Uni Eropa di depan gedung pemerintah di pusat kota Ljubljana. (is/knrp)