Harapan Baru Untuk Gaza Setelah Gencatan Senjata
Setelah penandatanganan kesepakatan gencatan senjata, Gaza mulai menunjukkan secercah harapan meskipun tantangan masih mengganjal. Warga Gaza kini bergotong royong membersihkan puing dan memperbaiki rumah, sementara upaya distribusi bantuan kemanusiaan perlahan mengalir meski terhambat oleh masalah logistik dan infrastruktur yang rusak.
Laporan langsung dari Al Jazeera Live Blog (10/2/2025) mengungkapkan bahwa komunitas lokal tengah berusaha membangun kembali kehidupan mereka dengan semangat yang tinggi. Meski pasokan listrik dan air masih terbatas, keinginan untuk kembali ke kehidupan normal mendorong aktivitas perbaikan fasilitas umum dan rumah tinggal. Para pemimpin setempat serta masyarakat mendesak agar bantuan internasional segera memenuhi janji kesepakatan dengan mempercepat pengiriman bantuan dan perbaikan infrastruktur.
Harapan baru ini disertai seruan untuk perdamaian dan pemulihan penuh, agar Gaza dapat segera bangkit dari keterpurukan dan memastikan kebutuhan dasar warganya terpenuhi.
Di lain sisi diceritakan, setelah pengungsian paksa, Hamza (18 tahun) dan ayahnya menempuh perjalanan kaki sejauh 10 km untuk kembali ke rumah di kawasan Al-Nasr, utara Gaza. Meski dengan harapan yang besar, mereka mendapati rumah yang masih berdiri namun sarat dengan puing dan kerusakan akibat ledakan.
“Kehancuran di Gaza begitu menyeluruh bahkan segelas air pun sulit didapat,” ujar Hamza.
Di tengah pemadaman listrik dan jaringan air yang hancur, warga terpaksa mengandalkan truk air yang datang tidak menentu untuk memenuhi kebutuhan dasar. Kondisi ini semakin diperparah oleh kenaikan harga dan kekurangan pasokan bantuan kemanusiaan. Menurut laporan UltraPalestine (9/2/2025), bantuan yang masuk baru mencapai 2% dari kebutuhan, jauh dari target yang telah disepakati.
Krisis infrastruktur dan terbatasnya akses ke layanan vital memaksa warga Gaza untuk memilih antara tinggal di rumah yang rusak atau hidup di bawah tenda darurat yang tidak layak. Para pengungsi dan masyarakat mendesak agar komunitas internasional segera menekan pihak terkait untuk memenuhi janji bantuan dan mengembalikan harapan bagi masa depan Gaza. (mf/knrp)