israel Berhutang USD 7,8 Miliar Sejak Awal Perang
israel telah mengumpulkan utang sekitar 30 miliar shekel (USD 7,8 miliar/ Rp 117 trilyun) sejak dimulainya perang di Gaza pada 7 Oktober, ungkap Kementerian Keuangan negara itu pada hari Senin (13/11/2023).
Menurut kementerian, $4,1 miliar dari jumlah tersebut merupakan utang dalam mata uang dolar yang diperoleh dari penerbitan di pasar internasional.
Pada hari Senin, kementerian israel dilaporkan mengumpulkan $957 juta lagi di pasar lokal dalam lelang obligasi mingguannya.
Pemerintah israel telah meningkatkan pengeluaran secara signifikan untuk mendanai militer dan memberi kompensasi kepada bisnis di dekat perbatasan dengan Gaza, serta keluarga para korban.
Semua ini telah menyebabkan rekor defisit anggaran, yang bulan lalu membengkak menjadi $6 miliar, peningkatan lebih dari tujuh kali lipat dibandingkan tahun lalu.
Kementerian Keuangan israel juga telah mengumumkan rencana untuk meminjam 75% lebih banyak pada bulan November dibandingkan bulan lalu. Sementara itu, Gubernur Bank of israel Amir Yaron telah meminta pemerintah untuk menyeimbangkan dukungan perekonomian dan mempertahankan posisi fiskal yang sehat.
Bulan lalu, lembaga pemeringkat kredit internasional S&P memangkas peringkat israel dari ‘stabil’ menjadi ‘negatif’. Hal ini diikuti oleh Fitch, yang menempatkan negara tersebut pada peringkat negatif, memperingatkan bahwa perang yang berkepanjangan dapat mengakibatkan penurunan skor kredit israel secara signifikan. Moody’s juga mengatakan pihaknya sedang mempertimbangkan kemungkinan penurunan peringkat negara tersebut. (is/knrp)