israel Bunuh Satu Wanita Palestina Setiap Jam di Gaza
israel telah membunuh rata-rata 21,3 wanita Palestina per hari, atau sekitar satu wanita per jam, melalui pemboman langsung di Jalur Gaza sejak Oktober 2023, menurut Euro-Med Human Rights Monitor (13/5/2025).
Jumlah ini tidak termasuk mereka yang meninggal “akibat pengepungan, kelaparan, atau kurangnya perawatan medis,” kata organisasi yang bermarkas di Jenewa itu pada hari Senin.
“Tingkat pembunuhan terhadap perempuan di Jalur Gaza yang mengejutkan dan belum pernah terjadi sebelumnya mencerminkan pola pembunuhan massal sistematis israel yang secara sengaja menargetkan perempuan Palestina, terutama para ibu,” ungkapnya.
Menghancurkan ‘Seluruh Demografi’
Mengutip tim lapangannya di Gaza, organisasi tersebut mengatakan banyak perempuan yang terbunuh berada dalam usia subur, dan termasuk mereka yang “terbunuh bersama anak-anak mereka di rumah, kamp pengungsian, tempat penampungan sementara, atau saat melarikan diri untuk mencari keselamatan atau mencoba melindungi anak-anak mereka dari pemboman.”
“Pola penargetan harian yang meningkat menunjukkan bahwa israel menggunakan pembunuhan terhadap perempuan Palestina di Jalur Gaza sebagai alat untuk menghancurkan seluruh demografi, yang termasuk dalam kejahatan genosida menurut hukum internasional,” ungkap Euro-Med Monitor.
Data lapangan mengungkap “pola sistematis israel dalam membunuh wanita hamil dan ibu muda bersama anak-anak mereka, atau saat mereka berusaha merawat dan melindungi keluarga mereka.”
“Ini adalah pelanggaran terang-terangan terhadap hukum humaniter internasional, dan merupakan tindakan yang secara langsung mengancam masa depan penduduk Palestina,” tegas organisasi tersebut.
Hampir 8.000 Ibu Tewas
Catatan kesehatan resmi mengonfirmasi pembunuhan 12.400 wanita Palestina, termasuk 7.920 ibu, selama 582 hari serangan genosida israel di Gaza, kata Euro-Med Monitor.
Data lapangan lebih lanjut menunjukkan bahwa tingkat kematian di antara ibu, wanita hamil, dan wanita menyusui “telah mencapai tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya karena pemboman langsung israel.”
Badan hak asasi manusia itu mencatat bahwa penargetan israel “melampaui pembunuhan” karena 60.000 wanita hamil saat ini mengalami kondisi parah akibat kekurangan gizi, kelaparan, dan perawatan kesehatan yang tidak memadai, mengutip Kementerian Kesehatan Palestina.
“Situasi ini merupakan akibat langsung dari blokade ketat israel dan larangan masuknya barang dan bantuan sejak awal Maret,” kata Euro-Med Monitor. (is/knrp)