Berita Palestina

israel dan AS Bunuh Puluhan Orang Palestina Saat Bicarakan Gencatan Senjata

Setidaknya lima warga Palestina tewas dan 15 lainnya luka-luka ketika israel mengebom sekolah lain yang menampung keluarga-keluarga pengungsi, di sebelah barat Kota Gaza, sementara tujuh warga Palestina lainnya tewas ketika tenda-tenda yang menampung para pengungsi dibom di Khan Yunis, pada hari Rabu (21/8/2024).

“Sekolah Salah al-Din adalah tempat penampungan kesepuluh yang menjadi sasaran penjajah sejak awal bulan ini,” Direktur Jenderal Kantor Media Pemerintah Gaza mengatakan kepada Al Jazeera. Saat kru sedang memulihkan korban luka, sebuah kapal di dekatnya juga dibom, kata laporan.

Kantor tersebut mengutuk tindakan penjajah israel atas pembantaian ini dan menambahkan bahwa militer melakukan pembantaian demi pembantaian dan menginginkan perang yang berkelanjutan.

Dikatakan bahwa pihaknya telah menyerukan pendirian rumah sakit lapangan di Provinsi Gaza, “tetapi tidak berhasil.”

“Tentara israel mencegah pemboman sekolah mana pun dengan pernyataan palsu yang tidak memiliki dasar kebenaran,” kata Kantor tersebut.

Pejuang kemerdekaan Palestina mengatakan pemboman brutal terhadap Sekolah Salah al-Din merupakan kelanjutan dari genosida terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza.

“Ini juga merupakan konfirmasi atas pendekatan teroris pemerintah Zionis ekstremis yang dengan sengaja menargetkan warga sipil tak bersenjata di tempat penampungan dan pusat pengungsian,” kata gerakan tersebut dalam sebuah pernyataan.

Di saat yang lain lima wanita dan dua anak tewas dalam pemboman tenda di Bani Suheila, Khan Yunis, di selatan Jalur Gaza.

Pesawat-pesawat tempur israel juga melancarkan serangkaian serangan udara di wilayah timur Khan Yunis, yang menyebabkan terbunuhnya sedikitnya 21 warga Palestina, menurut WAFA, kantor berita resmi Palestina. Seorang warga sipil juga tewas dalam pemboman sebuah rumah di sebelah timur Khan Yunis. Tiga belas jenazah juga dibawa ke rumah sakit Nasser. (is/knrp)

Leave A Comment

Your Comment
All comments are held for moderation.