israel Keluarkan 2.200 Perintah Penahanan Warga Palestina Tanpa Dakwaan dan Pengadilan Pada Tahun 2023
israel telah mengeluarkan lebih dari 2.200 perintah penahanan administratif terhadap tahanan Palestina sepanjang tahun ini, ungkap Klub Tahanan Palestina kemarin, dan menambahkan bahwa lebih dari 70 tahanan administratif Palestina terus memboikot pengadilan militer israel.
Para tahanan berusaha untuk menghadapi kejahatan sistematis berupa penahanan administratif, yang digunakan oleh israel untuk menahan ratusan warga Palestina dengan dalih memiliki bukti rahasia yang memberatkan mereka.
Jumlah tahanan administratif telah mencapai lebih dari 1.200, termasuk setidaknya 21 anak-anak dan tiga tahanan perempuan, kata PPC.
Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan kemarin, kelompok tersebut mengatakan mayoritas tahanan yang memboikot pengadilan militer israel adalah mantan tahanan yang menghabiskan waktu bertahun-tahun di penjara dalam tahanan administratif.
Menurut pernyataan itu, banyak tahanan administratif juga melakukan mogok makan. Empat tahanan Palestina, termasuk tiga orang yang ditahan secara administratif, melakukan mogok makan; mereka termasuk Kayed Al-Fasfous, Sultan Khalouf, Abdul-Rahman Baraka dan Maher Al-Akhras.
Israel menahan tahanan administratif terutama di tiga penjara; Ofer, Negev dan Megiddo.
Tahun 2022 mencatat jumlah perintah penahanan administratif tertinggi dalam lima tahun terakhir, yaitu sebanyak 2.409 perintah penahanan. Pada bulan Juli tahun ini saja, 370 pesanan dikeluarkan. (is/knrp)