Berita Palestina

Jenderal israel : israel Tidak Akan Menang Perang Lawan Pejuang Kemerdekaan Palestina

Seorang pensiunan jenderal israel yang mendalangi rencana untuk memindahkan warga Palestina dari Gaza utara percaya bahwa opsi militer bukanlah solusi untuk mengakhiri kekuasaan pejuang kemerdekaan Palestina di daerah kantong yang terkepung itu, kantor berita Anadolu melaporkan mengutip media israel (7/1/2025).

“israel harus menyatakan kesediaannya untuk mengakhiri pertempuran di Gaza dengan imbalan pengembalian semua tawanan,” Giora Eiland, seorang pensiunan jenderal cadangan, mengatakan kepada Radio 94 FM israel pada hari Selasa, menurut Anadolu.

“Jalan untuk mengakhiri kekuasaan pejuang kemerdekaan Palestina bukanlah melalui solusi militer, yang terbukti tidak efektif,” imbuh Eiland, mantan kepala Dewan Keamanan Nasional israel.

Ia dilaporkan mengatakan bahwa melanjutkan perang israel di Gaza akan menyebabkan lebih banyak tawanan dan tentara tewas di daerah kantong Palestina tersebut.

“Kecuali puluhan tentara yang akan tewas setiap tahun di bawah kekuasaan militer, israel tidak akan mencapai apa pun,” imbuhnya.

Eiland adalah dalang dari apa yang disebut Rencana Jenderal, yang menyerukan pemberlakuan blokade di Gaza utara dan pemindahan paksa warga Palestina dari daerah tersebut sebagai bagian dari perang genosida Tel Aviv di daerah kantong tersebut.

Menurut analis militer israel, israel telah melaksanakan rencana tersebut secara praktis sejak Oktober 2024 tanpa pengakuan resmi, Anadolu melaporkan.

Dalam sebuah opini untuk The Palestine Chronicle, penulis dan analis Jamal Kanj menulis bahwa Rencana Jenderal tersebut “bukanlah semata-mata strategi militer, melainkan tindakan nonkombatan yang diatur, yang secara halus disebut untuk menutupi tujuan sebenarnya: genosida dan pembersihan etnis melalui kelaparan.”

“Pertama-tama, rencana tersebut menyerukan isolasi total Gaza utara dari seluruh Jalur Gaza. Kedua: membagi Gaza utara menjadi beberapa bagian terpisah dan mendeklarasikan setiap bagian sebagai zona perang yang memaksa warga sipil untuk pergi atau menjadi target militer yang sah,” imbuh Kanj.

Tentara israel melanjutkan serangan darat skala besar di Gaza utara sejak 5 Oktober, yang memaksa ribuan warga Palestina mengungsi dan mencegah bantuan kemanusiaan termasuk makanan, obat-obatan, dan bahan bakar mencapai wilayah tersebut. Situasi tersebut telah membuat penduduk yang tersisa berada di ambang kelaparan yang akan segera terjadi. (is/knrp)

Leave A Comment

Your Comment
All comments are held for moderation.