Jurnalis Palestina Hassan Islayh Diincar Dua Kali oleh israel, Gugur di Ranjang Rumah Sakit
Pada dini hari Selasa, pesawat tempur israel menyerang Kompleks Medis Nasser di Khan Yunis, menewaskan jurnalis Palestina Hassan Islayh di dalam kamar rumah sakitnya saat ia sedang memulihkan diri dari luka-luka yang dideritanya dalam serangan sebelumnya. Menurut sumber-sumber lokal, serangan itu juga melukai beberapa pasien lain di rumah sakit tersebut (13/5/2025).
Islayh, seorang jurnalis Palestina dari Gaza, menghabiskan lebih dari satu setengah tahun mendokumentasikan kehancuran yang menimpa penduduk Jalur Gaza oleh pasukan israel. Ia membawa kameranya melintasi reruntuhan dan garis depan, bertekad untuk mengungkap kenyataan hidup yang dikepung.
Pada tanggal 7 April, ia terluka ketika pasukan israel menargetkan tenda jurnalis, juga di Rumah Sakit Nasser. Beberapa rekannya gugur dalam serangan itu. Ia dibawa ke rumah sakit untuk dirawat.
Namun, pada dini hari Senin pagi, ketika Islayh masih dalam pemulihan di rumah sakit, pasukan israel menargetkan unit luka bakar tempat ia dirawat, kali ini menewaskannya.
Laporan terakhir yang ia tulis adalah tentang pemboman israel di Khan Yunis.
Rekaman pengeboman yang menghantam rumah sakit tersebut beredar cepat di media sosial, memperlihatkan kekacauan di dalam departemen luka bakar beberapa saat setelah serangan. Video lainnya menangkap reruntuhan pesawat nirawak israel yang digunakan dalam serangan tersebut.
Berita tentang terbunuhnya Islayh memicu kesedihan dan kemarahan yang meluas. Kematiannya tidak hanya dilihat sebagai kehilangan lain dalam daftar panjang serangan israel terhadap jurnalis, tetapi juga sebagai bagian dari upaya sistematis untuk membungkam suara Palestina.
Para aktivis menunjukkan kemunafikan pemerintah dan media internasional, banyak di antaranya yang mengabaikan cerita Islayh, bahkan ketika israel secara terbuka mengakui telah menargetkannya.
Kantor Media Pemerintah di Gaza telah mengonfirmasi bahwa 215 jurnalis telah terbunuh sejak dimulainya perang israel di Jalur Gaza.
Dalam sebuah pernyataan setelah kematiannya, juru bicara militer israel Avichay Adraee mengklaim bahwa Hassan Islayh adalah anggota Brigade Khan Yunis Hamas dan berpartisipasi dalam Operasi Banjir Al-Aqsa pada 7 Oktober 2023.
Militer israel telah berulang kali menuduh profesional media Palestina sebagai bagian dari Perlawanan, sebagai bagian dari kampanye yang lebih luas untuk membungkam suara mereka.
Oktober lalu, tentara menerbitkan nama dan foto enam jurnalis Palestina di Gaza, menuduh mereka menjadi anggota Gerakan Perlawanan Palestina Hamas dan Jihad Islam. Beberapa orang kemudian terluka atau tewas dalam serangan israel berikutnya. (is/knrp)