Keluh Tentara israel : Perlawanan di Gaza dan Tepi Barat Sama Beratnya
Pasukan Penjajah israel (IDF) dilaporkan mundur dari kota dan kamp Janin, Tepi Barat setelah terlibat pertempuran sengit melawan milisi perlawanan Palestina.
Pertempuran ini menjadi bagian dari aksi penyerbuan IDF ke sejumlah kota di Tepi Barat sejak Selasa (21/5/2024) pekan ini, dilansir dari tribunnews dan media lainnya.
Dalam penyerbuan selama dua hari tersebut, IDF menewaskan 12 warga Palestina, termasuk korban terbaru, seorang pemuda Palestina bernama Mustapha Jabareen.
Mundurnya pasukan IDF dari Jenin terjadi setelah konfrontasi pecah antara petempur milisi Perlawanan Palestina dan pasukan penjajah israel yang menyerang di kawasan bundaran bioskop dan di sekitar Jalan al-Nasira di kota Jenin.
“Pasukan penjajah israel (akhirnya) mundur dari kota dan kamp Jenin,” tulis laporan media lokal.
Hari ini, warga Palestina di Kota Jenin memulai pemogokan penuh sebagai bentuk duka atas para korban, yang mereka anggap sebagai kekuatan nasional di kota tersebut.
Surat kabar israel, Yedioth Ahronoth mengutip perkataan tentara israel tentang perlawanan milisi Palestina yang terjadi saat penyerbuan mereka di kota-kota di Tepi Barat.
Menurut tentara IDF, milisi perlawanan Palestina memberikan pertempuran yang sama sengitnya baik di Gaza maupun di Tepi Barat
“Kami tidak menemukan perbedaan besar antara apa yang kami hadapi di Gaza dan apa yang kami hadapi sekarang di Jenin,” kata tentara IDF dilansir media tersebut.
“Di Jenin, kami bentrok dengan orang-orang bersenjata yang mencoba menargetkan kami dengan peluru dan alat peledak,” tambah tentara IDF.
IDF juga menyatakan, kekuatan milisi perlawanan terus tumbuh, memaksa mereka untuk terus melakukan operasi militer ke wilayah-wilayah sama secara berulang.
Pasukan israel memang cenderung melakukan kesalahan strategi perang secara berulang dengan meninggalkan wilayah yang mereka kuasai begitu saja setelah menggempurnya dengan kekuatan besar. (is/knrp)