Kemenangan Bersejarah di Doha, Palestina Tembus Tiket ke Babak 16 Besar Piala Asia AFC
Di tengah penjajahan dan genosida yang terjadi, beberapa pemain yang tidak hadir karena penangkapan dan liga domestik yang sering diprovokasi penjajah, Palestina berhasil lolos ke babak 16 besar Piala Asia untuk pertama kalinya dalam sejarah mereka.
Palestina mengamankan kemenangan nyaman atas Hong Kong, unggul 3 gol tanpa gol dengan gol yang dicetak oleh Oday Dabbagh, yang mencetak dua gol, dan Zaid Qunbar.
Tim Palestina, yang dikenal sebagai ‘Al Fidaii’ atau Pejuang Kemerdekaan, menguasai 67% penguasaan bola, ditambah banyak peluang karena mereka menguasai sebagian besar permainan.
“Malam ini semuanya tentang Palestina,” kata komentator Inggris itu dalam liputan pertandingan CBS Sports.
Gol pertama tercipta dari umpan silang indah Mus’ab al-Batat, yang disambut dengan sundulan khas Oday Dabbagh untuk membawa Lions of Canaan unggul pada menit ke-12.
Kemudian pada menit ke-48, umpan silang luar biasa lainnya dari al-Batat disambut dengan sundulan indah lainnya, kali ini dari Qunbar yang berusia 21 tahun.
Palestina unggul 3-0 pada menit ke-60 berkat tembakan indah Tamer Seyam, yang membentur mistar gawang dan disodorkan ke gawang oleh Dabbagh, salah satu pemain internasional Palestina paling berprestasi.
Rami Hamedah berdiri saat penalti di menit 90’+9 gagal digagalkan oleh Everton Camargo yang membentur mistar gawang.
Banyak peluang lain yang tercipta namun skor berakhir 3-0 untuk tim Palestina, yang menampilkan penampilan yang tidak akan pernah dilupakan oleh para penggemar.
Menyelesaikan dengan 4 poin, dan selisih gol 0, sudah cukup untuk membuat Palestina lolos sebagai salah satu tim peringkat ke-3 bersama Suriah, yang juga mencapai prestasi bersejarah yang sama.
“Kami dengan cemas menunggu babak penyisihan grup selesai dalam beberapa hari mendatang, untuk melihat apakah Palestina akan melawan Qatar atau Australia di Babak 16 Besar” ujar Dabbagh.
Kini setelah Palestina lolos ke Babak 16 Besar dan akhirnya memenangkan satu pertandingan dalam penampilan ketiga mereka di Piala Asia AFC, misi mereka untuk meraih kejayaan sepak bola belumlah selesai.
Seperti kata pepatah, third time-lah yang menjadi daya tariknya, dan mungkin pesona timnas Palestina bisa membawa mereka ke babak perempat final selanjutnya.
Meskipun terjadi perang genosida israel di Gaza, yang menewaskan dan melukai hampir 100.000 orang, yang sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak, sejak 7 Oktober, para pemain Palestina mewakili rakyatnya dengan bangga. (is/knrp)