Berita Palestina

Kementerian Dalam Negeri Palestina di Jalur Gaza Tuduh israel Lindungi Perampok Bantuan Kemanusiaan

Jalur Gaza Kementerian Dalam Negeri dan Keamanan Palestina di Jalur Gaza, Rabu (13/8/2025), menuduh penjajah israel melindungi kelompok perampok yang menjarah truk bantuan kemanusiaan terbatas dan menjual isinya dengan harga tinggi di pasar, sebagai bagian dari kebijakan “rekayasa kelaparan” terhadap warga Palestina, seperti yang dilansir oleh laman situs aa.com.tr.

Tuduhan ini disampaikan di tengah perang genosida yang berlangsung sejak 7 Oktober 2023, di mana penjajah israel secara sengaja menargetkan petugas sipil dan anggota suku yang mengamankan distribusi bantuan. Pada hari yang sama, tentara penjajah israel melancarkan tiga serangan udara terpisah terhadap tim pengaman bantuan, membunuh 11 orang, menurut sumber medis setempat.

Data Biro Media Pemerintah Palestina di Jalur Gaza menunjukkan, dalam 15 hari terakhir hanya 1.334 truk bantuan yang diizinkan masuk, atau 14 persen dari kebutuhan 9.000 truk untuk memenuhi kebutuhan pangan warga. Kementerian menyebut pembunuhan terhadap petugas pengaman bantuan secara sistematis telah menghalangi puluhan ribu keluarga miskin mendapatkan makanan.

Kementerian meminta komunitas internasional menekan penjajah israel agar mengizinkan lembaga kemanusiaan, terutama UNRWA, mendistribusikan bantuan secara aman dan merata. Namun, kelaparan tetap berlanjut, dengan sebagian besar truk bantuan yang masuk dirampas oleh kelompok yang disebut pemerintah Gaza mendapat perlindungan penjajah israel.

Sejak 2 Maret 2024, penjajah israel menutup semua perbatasan menuju Jalur Gaza dan membatasi pasokan bantuan, menyebabkan krisis pangan parah. Menurut PBB dan Program Pangan Dunia (WFP), sepertiga warga Palestina di Jalur Gaza tidak makan selama beberapa hari dan ratusan truk bantuan per hari dibutuhkan untuk menghentikan kelaparan. Sejak dimulainya serangan pada 7 Oktober 2023, serangan dan blokade penjajah israel telah menyebabkan 61.722 warga Palestina gugur, melukai 154.525 orang, membuat lebih dari 9.000 hilang, serta memaksa ratusan ribu mengungsi. Kelaparan akibat blokade telah menewaskan 235 warga, termasuk 106 anak. (wm/knrp)

Leave A Comment

Your Comment
All comments are held for moderation.