Kisah Alma, Gadis Kecil Pahlawan Keluarga
Ketika sebuah bangunan tempat tinggal berlantai lima runtuh di lingkungan Yarmouk, di Gaza tengah, puluhan orang bergegas menyelamatkan.
Banyak mayat yang diangkat dari bawah reruntuhan, dan tim penyelamat semakin putus asa karena tidak ada seorang pun yang masih hidup di tengah tumpukan beton dan debu yang berdarah.
Saat itulah suara Alma terdengar melalui celah-celah lempengan beton besar, sebelum terdengar sepenuhnya.
“Kami masih hidup di sini,” teriak Alma.
“Ada apa, Alma?” suara seorang pria, salah satu penyelamat, menjawab dari atas.
“Bantu ibu saya, ayah saya, saudara laki-laki saya, dan nenek saya dulu. Maka Anda dapat membantu saya. Hanya dengan begitu kamu bisa menarikku keluar.”
Gadis itu mengulangi: “Tolong tinggalkan aku sampai akhir. Saya juga perlu berada di sini agar saya dapat membantu mengarahkan Anda,” tambahnya.
“Berapa usiamu?” kata suara pria itu.
“Saya berusia 12 tahun. Salah satu saudara laki-laki saya masih bayi, dia harus ditolong dulu.”
“Apakah kamu saudara perempuan Sara?” kata suara itu.
“Adikku adalah Rehab dan adik laki-lakiku (dijuluki) Tarzan.”
“Berapa umur Tarzan?” tanya suara itu.
“Satu tahun, satu setengah tahun,” teriaknya.
“Tolong berjanjilah padaku bahwa kamu akan membantu saudaraku, Tarzan.”
Alma akhirnya diselamatkan. Bahkan ketika dia ditarik keluar karena kata-kata yang meyakinkan dari tim penyelamat, dia terus menunjuk: “Saudara-saudaraku ada di sini”.
Video yang mendokumentasikan kejadian tersebut tidak menceritakan apa yang terjadi pada keluarga Alma. Namun, melalui suara polos seorang anak Gaza, hal ini menyampaikan cinta dan solidaritas yang sangat besar yang ada dalam masyarakat Palestina di Gaza.
Bukan hanya rasa cinta Alma terhadap keluarganya saja yang menjadikan kisah ini layak untuk diceritakan, namun rasa cinta masyarakat itu sendiri, terutama mereka yang menggali pecahan beton dengan tangan kosong. (5/12/2023)