KNRP Kembali Salur Bantuan Pangan di Jalur Gaza dan Tepi Barat, Buka Dapur Umum di Sejumlah Lokasi
BANDA ACEH – Lembaga kemanusiaan, Komite Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP) kembali menyalurkan bantuan pangan bagi rakyat Palestina.
Saat ini, warga Palestina sedang dilanda kelaparan akibat perang antara pejuang Hamas dengan Israel.
KNRP membuka dapur umum selama empat hari dari 31 Desember 2023 hingga 3 Januari 2024 di lokasi kamp penampungan yang berbeda.
Tepatnya di Kota Rafah dan Kota Deir Al-Balah serta pembagian sembako di Tepi Barat.
Kegiatan ini bekerja sama dengan mitra luar negeri KNRP yang berkolaborasi dengan peternakan lokal.
Penyaluran bantuan yang berasal dari masyarakat Indonesia ini disambut suka cita oleh 1.300 penerima manfaat di Jalur Gaza.
”KNRP selalu siap dan siaga menyalurkan bantuan dari masyarakat Indonesia agar sampai ke warga Palestina yang terdampak,” demikian isi siaran pers KNRP kepada Serambinews.com, Jumat (2/2/2024).
”Mohon doa dari segenap masyarakat Indonesia agar proses penyaluran selanjutnya Allah mudahkan, dan bantuan yang disalurkan dapat terus memenuhi kebutuhan pokok warga Palestina.”
Seperti diberitakan, penjajah Israel terus membombardir Palestina, baik di Jalur Gaza maupun di Tepi Barat.
“Alhamdulillah, KNRP telah menyalurkan bantuan berupa paket sembako pada 22 Januari 2024 di Tepi Barat,” tulis KNRP.
Sementara kondisi Jalur Gaza kian memburuk dan warga sipil hidup dalam ancaman kematian, baik karena serangan udara, kelaparan atau penyakit menular.
“Orang-orang di Gaza berisiko mati kelaparan hanya beberapa mil dari truk yang berisi makanan,” kata ketua WFP Cindy McCain.
“Setiap jam yang hilang membahayakan banyak nyawa. Kita dapat mencegah kelaparan, jika kita dapat menyediakan pasokan yang cukup dan memiliki akses yang aman kepada semua orang.”
“Anak-anak yang berisiko tinggi meninggal karena kekurangan gizi dan sangat membutuhkan perawatan medis, air bersih dan layanan sanitasi,” kata Direktur Eksekutif UNICEF Catherine Russell.
“Namun kondisi di lapangan tidak memungkinkan kami menjangkau anak-anak dan keluarga yang membutuhkan dengan aman,” tambah Catherine Russell.
Ada sekitar 350.000 anak-anak di bawah usia 5 tahun di Gaza sangat rentan, dan memperingatkan dalam beberapa minggu ke depan.
“Child wasting yang merupakan bentuk malnutrisi dapat mengancam 10.000 jiwa anak-anak,” ungkap Catherine Russell.
Sumber: serambinews.com