Berita Palestina

Krisis Personil, 1 Dari 5 Tentara Tempur israel Kini Adalah Perempuan

Setelah 20 bulan genosida di Jalur Gaza, militer israel menderita kekurangan personil yang parah dan telah beralih ke perempuan untuk menggantikan peran-peran penting.

Sebelum serangan israel di Jalur Gaza yang terkepung, tentara perempuan sebagian besar terbatas pada tugas-tugas seperti menjaga perbatasan dan menjaga pos-pos pemeriksaan di seluruh Tepi Barat yang diduduki secara ilegal. Namun, kampanye militer yang berlarut-larut telah mendorong perempuan ke garis depan di Gaza, Lebanon, dan Suriah.

Pada bulan Mei, militer israel mengakui kekurangan lebih dari 10.000 tentara. Krisis ini diperparah oleh pengungkapan bahwa lebih dari 9.000 pasukan cadangan yang terlibat dalam serangan Gaza sekarang menjalani perawatan untuk trauma psikologis. Laporan media israel telah menyoroti dampak perang terhadap tentara, yang semakin membebani kapasitas militer untuk mempertahankan operasi yang berkepanjangan.

Satu dari lima tentara tempur di militer israel sekarang dikatakan perempuan dengan perempuan memasuki zona pertempuran yang lebih berbahaya untuk menebus kekurangan pejuang.

Sebagai tanggapan, pemerintah israel sekarang juga menargetkan pria Yahudi ultra-Ortodoks untuk wajib militer. Setelah putusan Mahkamah Agung yang membatalkan pengecualian yang telah lama berlaku, militer berupaya mengintegrasikan kelompok demografi ini, sekitar 13 persen dari populasi, ke dalam dinas aktif.

Meskipun ada perekrutan wanita, sebagian besar peran tempur elit tetap tidak dapat diakses oleh mereka, yang menunjukkan bahwa peningkatan kehadiran mereka dalam pertempuran merupakan tindakan sementara daripada perubahan sistemik. (is/knrp)

Leave A Comment

Your Comment
All comments are held for moderation.