Berita Palestina

Kristen Palestina Kutuk Kristen Amerika Karena Dukung israel

Uskup Agung Atallah Hanna, kepala Sebastia Gereja Ortodoks Yunani di Al-Quds, mengkritik Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio pada hari Kamis setelah ia muncul di depan umum dengan tanda salib di dahinya pada hari Rabu Abu 6/3/2025).

“Kita tidak diharuskan untuk mengutuk siapa pun saat kita berada dalam masa Prapaskah (Jangan mengutuk agar Anda tidak dikutuk),” tulis uskup agung itu dalam sebuah posting Facebook, menurut terjemahan Google, disertai dengan foto Rubio yang memiliki tanda salib.

“Namun, perlu dicatat bahwa siapa pun yang ingin menghiasi dirinya dengan salib dan bangga dengan salibnya, harus belajar dari salib tentang nilai cinta, belas kasihan, dan kemanusiaan,” tambahnya.

Hanna berkata, “seorang Kristen sejati harus berdiri di pihak yang tertindas, yang menderita dan tersiksa, dan bukan di pihak orang-orang yang tidak adil yang melakukan kekerasan dan penindasan.”

‘Ketidakadilan Historis’

Uskup agung itu berkata bahwa siapa pun “yang ingin bangga dengan salib harus menegaskan dan mengakui bahwa ada ketidakadilan historis yang telah dihadapi oleh rakyat Palestina, dan ketidakadilan ini harus disingkirkan agar rakyat kita dapat diberkati dengan kebebasan dan kedamaian yang mereka dambakan.”

“Adapun dia sebagai pembawa salib dan pendukung ketidakadilan, tirani dan penindasan demi rakyat kita, maka kita berhak bertanya di mana nilai-nilai Kristen dari semua ini?!” tegasnya.

Dia juga mempertanyakan makna politisi yang merugikan Kekristenan dan mendistorsi pesannya seolah-olah mereka adalah musuh internal Gereja yang menargetkannya dari dalam. Dia berkata “mereka tidak ada hubungannya dengan nilai-nilai iman dan pesan Injil di dunia kita.”

Dalam posting Facebook lainnya pada hari Kamis, Uskup Agung Hanna menulis: “Presiden AS harus tahu bahwa orang Palestina itu ada, terlepas dia mengakui mereka atau tidak.”

“Sampaikan kepada presiden Anda bahwa ada rakyat Palestina yang mencintai kehidupan, kebebasan, dan martabat, dan mereka bukanlah orang-orang teroris yang kejam dan mematikan, tetapi mereka adalah orang-orang terdidik dan sadar yang ingin hidup damai di tanah air dan tanah mereka,” imbuhnya. (is/knrp)

Leave A Comment

Your Comment
All comments are held for moderation.