Lebih dari 200 Warga Palestina Tewas Dibantai israel Dalam 24 Jam
israel telah melakukan 24 pembantaian dalam 24 jam, menewaskan sedikitnya 210 warga Palestina dan melukai ratusan lainnya, Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza mengumumkan pada hari Rabu (24//1/2024).
Puluhan warga sipil Palestina tewas dan lainnya terluka dalam pemboman israel yang sedang berlangsung di kota Khan Younis di Jalur Gaza selatan.
Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa tiga warga Palestina tewas dalam penembakan israel di depan markas Bulan Sabit Merah di Khan Yunis.
“Tiga pengungsi tewas, dan dua lainnya terluka akibat serangan pendudukan yang menargetkan di depan gerbang utara markas besar PRCS di Khan Yunis,” kata Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina di X.
Daerah di sekitar rumah sakit utama di Khan Younis, yang dipenuhi ribuan pengungsi Gaza, telah mengalami pemboman dan penembakan besar-besaran oleh Israel sejak Senin.
Kantor berita Anadolu mengutip Philippe Lazzarini, kepala badan PBB untuk pengungsi Palestina, yang mengatakan bahwa staf, pasien, dan pengungsi yang ketakutan terjebak di dalam beberapa rumah sakit yang tersisa di Khan Younis ketika pertempuran sengit terus berlanjut.
“Saya menyerukan semua pihak untuk mengambil setiap tindakan pencegahan untuk meminimalkan bahaya dan melindungi warga sipil, fasilitas medis dan personel serta gedung PBB sesuai dengan hukum internasional,” Lazzarini dilaporkan menegaskan kembali.
Doctors Without Borders menyatakan keprihatinannya terhadap keselamatan mereka yang berada di dalam Rumah Sakit Nasser, karena penembakan yang sedang berlangsung di sekitarnya, dan menekankan bahwa mereka harus dilindungi dan diizinkan keluar jika mereka mau.
Organisasi tersebut mengatakan tidak mungkin orang-orang yang terluka dapat dipindahkan karena penembakan yang sedang berlangsung.
Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, 25.700 warga Palestina telah terbunuh, dan 63.730 terluka dalam genosida israel yang sedang berlangsung di Gaza mulai tanggal 7 Oktober. Perkiraan Palestina dan internasional menyebutkan bahwa mayoritas dari mereka yang terbunuh dan terluka adalah perempuan dan anak-anak. (is/knrp)