Berita Palestina

Militer dan Netanyahu Pecah Kongsi. Demo Besar Terjadi Di Penjuru israel

Ribuan warga israel turun ke jalan pada Selasa malam (6/11/2024) untuk memprotes pemecatan Menteri Pertahanan israel Yoav Gallant oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, dengan menutup Jalan Raya Ayalon di Tel Aviv dan jalan-jalan lain di israel.

Menurut The Times of israel, protes besar terjadi di Al-Quds dan Tel Aviv yang diduduki, sementara protes yang lebih kecil terjadi di Haifa, Netanya, Beersheba, dan di persimpangan jalan di seluruh negeri.

Di Tel Aviv, para pengunjuk rasa, yang memegang bendera israel dan foto-foto tawanan israel di Gaza, menutup Jalan Raya Ayalon. Teriakan “Dia pengkhianat” dan “Berapa banyak lagi darah yang akan ditumpahkan sampai terdakwa (korupsi) pergi?” terdengar, mengacu pada Netanyahu, surat kabar israel melaporkan.

Empat jam setelah demonstrasi, polisi israel dilaporkan membuka kembali jalan raya dan menangkap sekitar 40 pengunjuk rasa. Sementara itu, di Al-Quds yang diduduki, ribuan pengunjuk rasa berkumpul di Jalan Azza di sekitar kediaman Netanyahu, menuduhnya sebagai “tiran”, menurut The Times of israel.

Bentrokan sengit terjadi antara pengunjuk rasa dan polisi israel, yang mengakibatkan penangkapan tiga demonstran karena “menyerang polisi dan menerobos penghalang”, menurut pernyataan polisi israel. Bentrokan juga terjadi di Haifa dan dua orang ditangkap.

Protes di Tel Aviv didorong oleh para pemimpin oposisi israel, seperti Yair Lapid, yang mengecam keputusan tersebut selama perang sebagai tindakan gila.

Dalam sebuah posting di platform X, Lapid menuduh Netanyahu menjual keamanan israel demi kelangsungan hidup politiknya sendiri yang memalukan.

Menyebut Netanyahu sebagai ancaman bagi keberadaan negara, para politisi israel menyerukan para pendukung partainya dan semua patriot Zionis untuk turun ke jalan malam ini sebagai bentuk protes.

Pada bulan Maret 2023, ketika Netanyahu memecat Gallant untuk pertama kalinya, protes besar-besaran meletus di seluruh israel sebagai tanggapan, yang menarik ratusan ribu demonstran yang menentang keputusan perdana menteri tersebut. Menghadapi tekanan kuat dari protes publik, Netanyahu akhirnya membatalkan keputusannya.

Setelah pemecatannya, Gallant mengeluarkan pernyataan yang menyatakan bahwa bertentangan dengan tuduhan Netanyahu, pemecatannya terjadi sebagai akibat dari posisinya terhadap rancangan undang-undang ultra-Ortodoks yang coba disahkan Netanyahu.

Gallant juga mengecam Netanyahu atas pengelolaannya terhadap perang yang sedang berlangsung di Gaza dan Lebanon, dengan mengakui bahwa israel kehilangan ratusan tentara dan menanggung beban ribuan orang yang terluka dan cacat, sementara perang masih berlangsung. (is/knrp)

Leave A Comment

Your Comment
All comments are held for moderation.