Militer israel Hadapi Kekurangan Amunisi di Tengah Perang di Gaza dan Lebanon
Tentara israel menghadapi tantangan serius baru karena mengalami kekurangan amunisi yang sangat dibutuhkan untuk melanjutkan agresi terhadap Jalur Gaza dan Lebanon yang terkepung.
Sepanjang perang, video yang dirilis oleh pejuang kemerdekaan Palestina sering menunjukkan para pejuang merusak atau menghancurkan kendaraan militer israel.
Menurut laporan media israel, tentara israel, “untuk pertama kalinya dalam sejarahnya”, telah meminta bantuan perusahaan swasta untuk memperbaiki kendaraan militer lapis bajanya yang dirusak oleh pejuang Palestina di Jalur Gaza.
Hal ini menandai perubahan penting dalam prosedur tentara, karena sebelumnya mereka bergantung sepenuhnya pada sumber daya internal untuk perbaikan tersebut.
Karena banyaknya tank Merkava dan kendaraan tempur lapis baja Namer dan Eitan yang rusak dalam operasi israel di Gaza, persediaan kendaraan lapis baja milik tentara telah sangat menipis.
Hal ini menyusul pengakuan sebelumnya oleh tentara israel pada bulan Juli bahwa mereka menghadapi kekurangan tank dan amunisi di tengah operasi yang sedang berlangsung di Gaza.
Koresponden militer untuk surat kabar Hebrew Maariv, Avi Ashkenazi, mengatakan bahwa selain itu, karena tahun ajaran di universitas-universitas israel dimulai pada akhir bulan, tentara penjajah juga khawatir bahwa banyak tentara cadangan akan menolak untuk berperang, dan memilih untuk kembali belajar.
Ashkenazi mengatakan dilema tentara diperburuk dengan pertempuran di tujuh medan tempur dan manuver di darat di dua medan tempur, selain dari periode perang yang panjang.
Menurut Ashkenazi, sejumlah besar tentara cadangan telah menunda studi akademis mereka selama setahun terakhir untuk berperang; tetapi telah memberi tahu komandan mereka bahwa mereka tidak siap kehilangan tahun ajaran lagi karena mereka takut usaha akademis mereka selama beberapa tahun terakhir akan sia-sia.
Koresponden itu menjelaskan, akan sulit untuk memaksa para tentara untuk melanjutkan dinas militer mereka. (is/knrp)