Militer israel Semakin Khawatir Dengan Meningkatnya Kemampuan Pejuang Palestina di Gaza

Sebuah sel besar pejuang perlawanan Palestina menyergap pasukan israel di sepanjang rute pasokan militer di Khan Yunis, Jalur Gaza selatan, lapor media israel (3/8/2025).

Menurut laporan tersebut, kelompok tersebut berniat membunuh dan menangkap tentara israel.

Sel tersebut, yang dilaporkan terdiri dari 12 pejuang bersenjata senapan dan granat, mundur ke sebuah terowongan sebelum melakukan penyergapan, lolos dari upaya israel untuk membunuh mereka.

Mengutip sumber-sumber militer, Radio Angkatan Darat israel memperingatkan bahwa operasi tersebut dapat menimbulkan kerugian besar bagi pasukan israel jika berhasil. Insiden tersebut, katanya, mencerminkan kapasitas pejuang yang berkelanjutan untuk beroperasi dalam sel-sel yang terorganisir dan bersenjata lengkap yang mampu mengumpulkan intelijen dan merencanakan serangan kompleks, meskipun telah berperang habis-habisan selama hampir sepuluh bulan.

Kekhawatiran militer israel atas upaya penculikan semakin meningkat dalam beberapa pekan terakhir. Pada 17 Juli, Brigade Al-Qassam, sayap bersenjata Hamas, merilis sebuah video yang memperlihatkan tentara israel yang ditangkap, mendesak yang lain untuk menyerah daripada dibunuh.

Awal bulan itu, Al-Jazeera menayangkan rekaman eksklusif operasi pejuang yang gagal untuk menangkap seorang tentara israel dalam sebuah serangan terhadap pasukan israel di timur Khan Yunis. Seorang komandan pejuang kemudian mengatakan kepada jaringan tersebut bahwa upaya-upaya selanjutnya untuk menangkap tentara akan lebih berhasil.

Terpisah, media israel pada hari Ahad menyiarkan rekaman dari penyergapan lain di dekat Rafah di Gaza selatan, yang menunjukkan momen ketika sebuah alat peledak meledak di bawah kendaraan militer israel.

Serangan itu menewaskan dua tentara israel dan melukai empat lainnya, termasuk komandan batalion pengintai gurun. Sejak dimulainya perang pada 7 Oktober 2023, tentara israel telah mengakui tewasnya 898 tentara, meskipun faksi-faksi pejuang Palestina bersikeras bahwa jumlah korban sebenarnya jauh lebih tinggi. (is/knrp)